Mohon tunggu...
Elang Langit
Elang Langit Mohon Tunggu... -

nakal...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menyetubuhi Sekerat Hati

9 Mei 2012   07:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:31 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku perempuan
Seharusnya aku bisa mengerti bukan hanya diam
Ketika tatapan liarmu menembus jiwaku
Dan aku tetap diam
Saat suaramu menyentuh telingaku
Walau aroma kelakianmu mengelitik hasrat cintaku
Tak seharusnya aku diam..setidaknya aku bisa mendesah.

Aku seorang pejantan,
Tak pernah bisa hempaskan hasrat ini,
Anganku selalu liar menari di antara gundukan dadamu,
Terasa damai, saat aku tangkupkan lapisan kulit ini, melekat erat.
Kau betinaku,
Ijinkan, ku rangkai sebuah makna diam, yang merayap pasti pada suatu erangan.
Hingga kau dan aku, bertukar peluh.

Kejalanganmu menguasai relung hatiku
Membuatku pasrah dalam dekap hangatmu
Jiwa keringku menanti peluh cintamu menetes membasahiku
Seperti hujan yang mencintai bumi
Memberikan harapan kehidupan pada setiap tetesnya
Saat itu tiba...Leguhanku akan bermakna
Aku perempuanmu

Ya..aku tahu.
Ya..aku paham.
Bumi tak pernah bisa meninggalkan matahari.
Entahlah,
Mencintaimu seperti mencintai sekerat hati.
Namun terkadang kepuasaan enggan menghampiri.
Aaarrrghhhh...perempuanku.
Betapa liarnya hasratku.
Hasrat segumpal daging, yang kadang tak pernah bisa berlabuh pada satu titik.

Kepuasan tak mengenal titik...itu nisbi
Walau nisbi...hati tetaplah hati
Yang bisa merasa letih untuk berlari
Dan tak perlu berlari lagi
Karena kamu aku

***

Kolaborasi Novi Octora dan Elang Langit

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun