Mohon tunggu...
Elang Langit
Elang Langit Mohon Tunggu... -

nakal...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

(FSC) Menikahlah Denganku Pelacur

14 Agustus 2011   05:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:48 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_124608" align="aligncenter" width="300" caption="bennychandra.com"][/caption] Untuk jiwa yang tetap bercahaya bagiku Cengkraman malam pada jiwaku yang sepi sembari terbalut tetesan hujan yang mencintai bumi. Merintih dingin akan berharap Untuk mendekapmu…memelukmu dan menumpahkan semua hasratku. Hasrat yang awalnya kukira hanya napsu. Antara pelacur dan lelaki jalang. Widya… Kelam jalan hidupmu dan jalan gelap hidupku bukanlah takdir yang tidak bisa diubah. Walau disitulah berawal tentang semua kisah yang ingin aku lanjutkan bersamamu. Diantara napsu lelaki yang selalu berganti menemani jiwa sepimu Adalah aku Apakah ini cinta atau ego kelakianku saja. Ketika jutaan rasa menghujam tubuhku tanpa aku sanggup menahannya. Tak ingin rasanya kehangatan yang begitu indah bagiku direguk lelaki lain Tahukah kau…aku cemburu hinga aku ingin menyimpan dirimu hanya di hatiku. Keangkuhanku luruh padamu Mendekap tubuh telanjangmu, meresap menyatu dalam hatiku. Menjilati setiap lekuk hatimu, menerka untuk memahamimu. Leguhanmu adalah bahasa jiwa yang membuat detak jantungku semakin memacu Menorehkan keringat dan semangatku saat kau bilang…teruskan. Widya kekasih jiwaku Janganlah kau ingat bayangan gelap yang menyertai dirimu Bagiku…dirimu tetaplah putih Bagaikan bidadari dengan romansa yang menari dan tersenyum. Dan aku…dengan ketelanjanganku menghampirimu..menggenggam erat tanganmu..memeluk dengan kedua sayapku…membawamu terbang pergi tuk meninggalkan ruang gelap itu. Menuju lentera baru tentang cinta...tentang aku dan kau. Jangan kau tanyakan lagi mengapa...tapi rasakan Setiap bait ketulusan yang memancar dari mataku. Setiap hembusan nafasku yang menyentuh tubuhmu dan juga detak jantungku yang menyentuh dadamu. Ketika ada keyakinanmu akan aku Menikahlah denganku Aku, lelaki jalang yang mencintaimu Elang

Catatan : Surat ini merupakan bagian awal dari fiksi Cinta Itu yang akan datang Penulis : Elang Langit No Peserta 233 NB : Untuk membaca hasil karya para peserta Fiksi Surat Cinta yang lain maka dipersilahkan berkunjung ke akun Cinta Fiksi dengan judul postingan : Inilah Malam Perhelatan & Hasil Karya Fiksi Surat Cinta [FSC] di Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun