Mohon tunggu...
Elang Bakhrudin
Elang Bakhrudin Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer and Observer of Community Problems

Likes to share knowledge and experience for community enlightenment

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mati Suri Perspektif Al-Qur'an

16 November 2022   08:20 Diperbarui: 16 November 2022   08:26 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kerap kali berita adanya orang meninggal hidup lagi atau yang disebut "mati suri" selalu memancing kehebohan dan rasa penasaran masyarakat ingin mengetahui yang sebenarnya. Para tokohpun akhirnya juga sibuk berdiskusi mengenai apa itu mati suri, bagaimana bisa terjadi dan untuk apa perlu diklarifikasi.

Di dalam dunia kedokteran soal kematian bisa dijelaskan secara ilmiah, yaitu ditandai dengan tidak berfungsinya bagian-bagian yang menunjukkan kehidupan seperti Jantung, batang otak, dan nafas. Jika semua indikator kematian ditemukan maka butuh waktu dua jam untuk kemudian dinyatakan meninggal dan dibuatkan surat kematian. Secara ilmiah tidak mungkin pasien yang dinyatakan meninggal itu akan hidup kembali, kalaupun benar-benar terjadi dan ada peristiwa orang yang meninggal hidup kembali maka perlu penelitian lebih lanjut bisa jadi ada kesalahan dalam menetapkan kematian. Yang jelas pandangan dunia kedokteran dan pandangan agama juga demikian, jika seseoang yang sudah meninggal tidak bisa hidup kembali.

Bagaimana dengan istilah mati suri yang sering terjadi di masyarakat?. Mati suri itu memang fenomena dan faktanya ada tetapi tetap saja bahwa orang yang mengalami peristiwa mati suri itu artinya belum mati namun sekedar tidur yang tidak terdeteksi oleh medis, secara awam memang terlihat ada tanda kematian seperti  sudah tidak bernafas lagi namun belum tentu yang tidak bernafas lagi itu tanda kematian tunggal, masih ada lagi seperti bagaimana kondisi batang otak apakah masih berfungsi atau tidak, jika masih bekerja maka itu belum mati.

Dalam padangan agama kematian itu sesuatu yang pasti, "setiap jiwa akan merasakan kematian"  (35:21), Jika ada yang terlihat seperti mati maka bisa jadi dalam posisi tidur, Allah berfirman, "Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan memegang jiwa (orang) ketika tidurnya. Maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir."(QS.39:42). Melalui ayat ini kita mendapat informasi bahwa saat tidur jiwa manusia dipegang Tuhan, maka ketika ada orang yang bercerita mengenai perjalanan ghaibnya saat mati suri (tidur seperti mati) itu artinya jiwanya sedang mendapat pembelajaran dari Tuhan mengenai kehidupan eskatologis yang manusia harus meyakininya dan mempersiapkannya. Oleh karena itu Kematian adalah batas hidup yang Tuhan berikan pada manusia, batas yang jika ia datang maka tidak bisa dimundurkan dan tidak bisa dimajukan (63:11).

Lain halnya dengan mukjizat, seperti yang diizinkan Tuhan pada nabi Isa as saat menghidupkan kembali orang yang meninggal, memang orang tersebut benar-benar meninggal dan kemudian dihidupkan kembali atas perintah dan izin Tuhan. Jika ada keterangan dalam kitab sucinya mengenai orang yang meninggal hidup lagi, maka yang terjadi bukan orang itu hidup lagi tetapi dihidupkan kembali, disini kuasa Tuhan yang berbicara jadi semua yang tidak masuk akal menurut akal pikiran bisa jadi mungkin terjadi bagi akal keimanan. Beberpa peristiwa soal manusia dihidupkan terdapat pada beberapa ayat misalnya peristiwa Uzair (QS.2:259). Semua keterangan dalam kitab suci jelas yaitu bukan hidup kembali tapi dihidupkan kembali. eb

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun