Mohon tunggu...
Ela Hayati
Ela Hayati Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Mahasiswa

Sedang menempuh S1 AKUNTANSI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Langkah-langkah Pengujian Pengendalian Auditor dalam Audit

1 September 2019   20:04 Diperbarui: 1 September 2019   21:17 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Langkah-langkah Pengujian Pengendalian Auditor dalam Audit 

ElaHayatiMahasiswaFakultasEkonomi
Prodi S1 AkuntansiUniversitas Islam Sultan Agung Semarang
Dosenpengampu :SriDewi Wahyundaru,SE.,M.Si.Ak,.CA
Email:sridewi@unissula.ac.id

Pengujian Pengendalian
Pengujian Pengendalian merupakan pengujian yang dilaksanakan sesuai rancangan dan pelaksanakan suatu  kebijakan atau prosedur struktur  pengendalian intern.Pengujian pengendalian dilaksanakan auditor untuk menilai efektivitas kebijakan atau prosedur pengendalian untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya salah saji dalam asersi dalam suatu asersi laporan keuangan.

Pengujian Pengendalian memfokuskan pada tiga hal, yaitu:
Bagaimanapengendalianditerapkan?
Sudahkahditerapkansecarakonsistensepanjangtahun?
Siapa yang menerapkanpengujianpengendalian?
TipePengujianpengendalian:
Concurrent test of controlyaitupengujianpengendalian yang dilaksanakan auditor seiringdenganproseduruntukmemperolehpemahamanmengenaistrukturpengendalian intern klien.
Pengujianpengendaliantambahanatau yang direncanakan(additional or planned test of control), yaitupengendalian yang dilaksanakan auditor selamapekerjaanlapangan.
ProseduruntukmelaksanakanPengujianPengendalian
PengajuanPertanyaanKepadaKaryawanKlien.
PengamatanatauMelakukanObsevasiTerhadapKaryawanKliendalamMelaksanakanTugasnya.
MelakukanInspeksiDokumen,Catatan, danLaporan.
MengulangkembaliPelaksanaanPengendalianolehAuditor (Reperformance).
LingkupPengujianPengendalian
Luas pengujian pengendalian dipengaruhi langsung oleh tingkat risiko pengendalian yang ditetapkan yang dirancang oleh auditor.Semakin rendah tingkat risiko pengendalian yang ditetapkan, semakinbanyakbukti yang harus dihimpun.Sebelumnya,auditor harus memastikan bahwa tidak ada perubahan yang signifikan atas rancangan danoperasi berbagai kebijakan dan prosedur pengendaliansejakpengujian pada pelaksanaan audit tahunsebelumnya.
PenentuanSaatPelaksanaanPengujianPengendalian.
Pengujian pengendalian dapat dilaksanakan pada saat, yaitu;
Selama pekerjaan interim.
Pada saat mendekati akhir tahun.
Auditor semestinya  mengutamakan pelaksanaan pengujian pengendalian mendekati akhir tahun.Idealnya, pengujian pengendalian dilaksanakan pada saat keseluruhan periode tahun pembukuan yang diaudit.tetapi hal ini tidak selalu praktis dilaksanakan.
PenentuanRisikoPengendalian
Dalam menentukan risiko pengendalian untuk setiap asersi, auditor perlu:
Mengidentifikasi salah saji potensial yang dapat terjadi untuk asersi tersebut.
Mengidentifikasi pengendalian yang dapat mencegah atau mendeteksi salah saji.
Menghimpun bukti dari pengujian pengendalian apakah rancangan dan operasi pengendalian relevan adalah efektif.
Mengevaluasi bukti yang diperoleh.
Menentukanrisikopengendalian.
Identifikasi salah  saji potensial dapat dilakukan atas kelompok-kelompok transaksi dan atas saldo --saldo akun, walaupun pada dasarnya keduanya dapat saling terkait.
Contoh kasus pengendalian internal PT Tri Plastik Indonesia.
PT Tri Plastik telah dirintis oleh Tri Antoro dan menjadi klien audit KAP Bima, Rian, Sunardi dan Basri(BRS&B) selama berapa tahun sisanya,memiliki saham 51% saham perusahaan  sisanya dimiliki oleh 200n pemegang saham sebagai investor tanpa tanggung jawab operasional.PT Tri Plastik Indonesia membuat beberapa produk pesanan dibuat untuk persediaan.Ketika bergabung dengan BRS&B perusahaan sukses dengan produk yang beragam.Pada saat Roni Hartono manajer audit dari BRS&B,penjualan tahunan berkembang dari Rp 20 miliar dan Laba Rp 1,9 miliar.secara historis,perusahaan tidak  memiliki masalah dan BRS&B selalu mengeluarkan  opini audit  wajar tanpa pengecualian setiap tahunnya dengan pendekatan subtantif.Auditor bertugas mendapatkan pemahaman atas pengendalian internal sebagai prosedur dengan pengkuran risiko pengendalian nilai pada tingkat maksimum 100%.Prosedur  audit terperinci ditekankan pada akun-akun neraca diawal tahun, maka saldo laba dan laporan laba ruginya pasti benar.Bagian 1Dalam mengevaluasi pendekatan audit  PT Tri Plastik Indonesia bahwa manajer  audit yakin dengan pendekatan subtantif pada perusahaan kecil,dengan penjualan Rp 20 miliar dan 46 pegawai,telah memenuhi ukuran yang tidak ekonomis, dan mungkin tidak bijak untuk mengkonsentrasikan semua pengujian pada neraca.Selain itu, ketentuan baru pasal 404 Sarbanes Oxley Act dan Standar 2 PCAOB terkait  mengharuskan audit atas laporan keuangan dan pengendalian internal atas laporan keuangan.Sehingga program audit yang dirancang dan ditekankan pada identifikasi pengendalian internal pada semua siklus transaksi penting dan memasukkan dalam pengujian pengendalian.Selain untuk memenuhi ketentuan  baru  dari PCAOB, manfaat ekonomi dari pendekatan  "pengurangan resiko pengendalian"  adalah waktu yang dihabiskan untukl menguji pengendalian akan lebih banyak dibandingkan dengan kompensasi yang didapatkan dari pengurangan  pengujian terperinci pada akun-akun neraca.Dalam merencanakan pengujian persedian, manajer audit menggunakan model resiko audit yang tercantum dalam standar audit untuk menentukan jumlah unsur persediaan yang akan diuji oleh BRS&B diakhir tahun.Semua persediaan tersebut dicatat dalam system manajemen persediaan perpetual  dengan menggunakan basis data relesional.Dalam menggunakan model risko audit untuk persediaan.Roni yakin bahwa resiko audit sebanyak 5% dapat diterima.Ia menilai risiko  bawaannya tinggi (199%) karena persediaannya,berdasarkan sifatnya,merupakan objek untuk banyak jenis salah saji.
Dalam perusahaan factor pendukung untuk menentukan keandalan suatu laporan keuangan,auditor meletakkan  kepercayaan atas efektivitas system pengendalian internal dalam mencegah salah saji material dalam proses akuntansi.pengecekan dan review pada system pengendalian internal dapat  melindungi  dari kelemahan dan kekeliruan yang akan terjadi.Pemahaman auditor tentang struktur pengendalian internal yang berkaitan dengan suatu asersi dalam kegiatan akuntansi  mungkin atau tidaknya audit dilaksanakan, salah saji material dpat terjadi resiko deteksi, perancangan pengujian pengendalian.
Sumber:
https://www.google.com/amp/s/datakata.wordpress.com/2014/12/26/pengujian-pengendalian-dan-pengujian-substantif/amp/
http://atchokers.blogspot.com/2012/12/contoh-kasus-audit.html?m=1
http://kikisusiyanti.blogspot.com/2014/11/pemahaman-pengendalian-intern.html?m=1

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun