Mohon tunggu...
Ela Aulina
Ela Aulina Mohon Tunggu... Mahasiswa - jalani syukuri nikmati

Hiduplah sebagai manusia yang bermanfaat untuk sesama.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peranan Perempuan

20 Februari 2021   12:55 Diperbarui: 20 Februari 2021   13:17 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perempuan didalam berbagai bidang kehidupan, kiranya tidak perlu diragukan lagi. Jiwa perempuan terlihat lemah tetapi kuat, yang dimaksud yaitu bisa bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Kecilnya peranan pada suatu bidang tertentu, tidaklah berarti kelemahan secara keseluruhan, karena pada bidang yang lain mungkin lebih besar peranannya:

  • Peranan laki laki didalam bidang pencarian nafkah, lebih besar.
  • Peranan perempuan didalam bidang pendidikan anak serta pemeliharaannya, lebih besar.
  • Peranan laki laki dan perempuan didalam memelihara kesejahteraan keluarga/rumah tangga, lebih besar.

Secara keseluruhan, peranan perempuan dan laki laki didalam semua bidang kehidupan adalah sama besar. Perbedaan besar kecilnya peran ini, sesuai dengan sifat dan keadaan masing masing, tegasnya sesuai dengan kebijaksanaan Allah yang maha Bijaksana dan Mahakuasa.

Tidak ada segi atau bidang kehidupan manusia yang tidak memerlukan peranan perempuan, karena memang sekian banyak segi atau bidang kehidupan manusia itu sama lain selalu ada hubungannya, tidak ada yang secara mutlak berdiri sendiri.

Contoh: senyum sang istri dikala sang suami berangkat bekerja yang tampaknya tidak ada hubungannya dengan prestasi kerja sang suami, ternyata mempunyai peranan dan pengaruh besar terhadap prestasi kerja sang suami, ternyata mempunyai peranan dan pengaruh besar terhadap prestasi sang suami ditempat kerjanya. Sebaliknya:sikap kasar sang istri  dikala itu, akan menurunkan prestasi kerja sang suami.

Didalam menilai peranan perempuan dan hasil karya perempuan, kadang kadang orang terpengaruh oleh "gemerlapnya" lahir, apa yang tampak mencolok saja. Umpamanya: seorang perempuan tokoh oganisasasi, pandai pidato, kelihatannya sibuk kesana kemari, dinilai lebih tinggi prestasi dan peranannya dari pada seorang ibu yang tidak banyak keluar rumah, tetapi tekun memelihara rumah tangga, mendidik putra putrinya sehingga berhasil menjadi manusia manusia yang baik, yang berguna, untuk masyarakat, negara dan agama.

Penilaian ini, belum tentu tepat dan belum tentu benar. Pernahkah kita renungkan: berupa nilai sukses mendidik seseorang anak menjadi orang baik?  Nilai terakhir dari seseorang manusia adalah jumlah nilai peranannya didalam berbagai bidang kehidupan.

 Dalam (Q.S. At taubah:71) yang berbunyi:" Dan orang orang yang beriman, laki laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf dan mencegah yang munkar, melaksanakan sholat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan RasulNya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah Maha perkasa, Mahabijaksana".

Sumber: K.H Abdul Muchith Muzadi:fikih perempuan praktis

Nama: Ela Aulina

Nim: 42002019

Asal kampus: STEI 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun