Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memainkan peran krusial dalam perekonomian Indonesia. Menurut data dari Kementerian Koperasi dan UKM, UMKM menyumbang sekitar 60% dari total PDB dan menyediakan lebih dari 97% lapangan kerja di negara ini. Meskipun memiliki dampak yang signifikan, UMKM sering kali menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan modal, akses pasar yang sulit, dan persaingan yang ketat dengan perusahaan besar.
Dalam era digital yang terus berkembang, teknologi dan informasi menjadi faktor penentu dalam kesuksesan bisnis. Riset dan teknologi bukan hanya alat, tetapi juga strategi penting untuk meningkatkan daya saing UMKM. Dengan memanfaatkan keduanya, UMKM dapat berinovasi, memahami pasar dengan lebih baik, dan mengoptimalkan operasional mereka. Riset yang baik membantu UMKM untuk mengidentifikasi peluang dan tantangan, sedangkan teknologi memungkinkan mereka untuk mengimplementasikan solusi yang efisien.
Menghadapi berbagai dinamika pasar yang cepat berubah, penting bagi UMKM untuk tidak hanya beradaptasi, tetapi juga memimpin dengan inovasi. Oleh karena itu, pemanfaatan riset dan teknologi menjadi aspek yang sangat relevan dan strategis dalam perjalanan UMKM menuju keberhasilan dan keberlanjutan. Artikel ini akan mengulas lebih dalam mengenai manfaat dan cara-cara UMKM dapat mengintegrasikan riset dan teknologi dalam praktik bisnis bagi pelaku UMKM. Salah satu cara efektif adalah dengan memanfaatkan riset dan teknologi. Berikut adalah beberapa alasan mengapa hal ini sangat penting:
- Meningkatkan Inovasi ProdukÂ
Inovasi Produk dalam Konteks UMKM adalah proses menciptakan produk baru atau memperbaiki produk yang sudah ada agar lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. Dalam konteks UMKM, inovasi produk menjadi sangat penting untuk memastikan keberlangsungan dan pertumbuhan bisnis. Berikut adalah beberapa aspek penting dari inovasi produk bagi UMKM:
1. Memahami Kebutuhan Pelanggan
Inovasi produk yang sukses dimulai dengan pemahaman yang mendalam tentang pelanggan. Melalui riset pasar, UMKM dapat mengidentifikasi preferensi, masalah, dan kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi. Teknik seperti survei, wawancara, atau kelompok diskusi dapat memberikan wawasan berharga yang dapat dijadikan dasar untuk pengembangan produk baru.
2. Menciptakan Keunggulan Kompetitif
Di pasar yang padat, inovasi produk membantu UMKM untuk menonjol dari pesaing. Dengan menawarkan produk yang unik, berkualitas tinggi, atau memiliki fitur yang membedakan, UMKM dapat menarik perhatian konsumen. Misalnya, sebuah UMKM yang memproduksi makanan dapat menghadirkan varian rasa baru atau menggunakan bahan baku organik yang lebih sehat, memberikan nilai tambah bagi pelanggan.
3. Respons Terhadap Tren Pasar
Pasar selalu berubah, dan tren konsumen bisa datang dan pergi dengan cepat. UMKM yang mampu berinovasi dan beradaptasi dengan tren ini memiliki peluang lebih besar untuk berhasil. Misalnya, dengan meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan, UMKM dapat mengembangkan produk ramah lingkungan atau mengadopsi kemasan yang lebih berkelanjutan.
4. Peningkatan Kualitas dan Efisiensi
Inovasi tidak hanya tentang menciptakan produk baru, tetapi juga tentang meningkatkan produk yang sudah ada. Melalui riset dan pengembangan, UMKM dapat menemukan cara untuk meningkatkan kualitas produk, mengurangi biaya produksi, atau meningkatkan efisiensi proses. Ini bisa mencakup penggunaan teknologi baru dalam proses produksi atau pengenalan metode baru dalam manajemen rantai pasokan.
5. Membangun Citra Merek yang Positif
Inovasi produk yang berhasil dapat memperkuat citra merek UMKM. Konsumen cenderung lebih loyal kepada merek yang dianggap inovatif dan responsif terhadap kebutuhan mereka. Dengan terus berinovasi, UMKM tidak hanya menarik pelanggan baru, tetapi juga mempertahankan pelanggan lama, yang sangat penting untuk pertumbuhan jangka panjang.
6. Akses ke Pasar Baru
Inovasi produk juga dapat membuka peluang untuk memasuki pasar baru. Misalnya, jika UMKM mengembangkan produk yang memenuhi kebutuhan spesifik segmen pasar tertentu, mereka dapat memperluas pangsa pasar mereka. Ini bisa berarti mengembangkan produk untuk pasar ekspor atau menjangkau konsumen dengan preferensi khusus.
7. Penggunaan Teknologi dalam Inovasi
Teknologi memainkan peran penting dalam inovasi produk. Dengan memanfaatkan alat dan platform digital, UMKM dapat lebih cepat mengembangkan dan menguji produk baru. Misalnya, penggunaan perangkat lunak desain atau prototyping dapat mempercepat proses pengembangan produk, memungkinkan UMKM untuk merespons kebutuhan pasar dengan lebih cepat.
Inovasi produk adalah elemen kunci dalam strategi UMKM untuk bertahan dan berkembang. Dengan memahami kebutuhan pelanggan, menciptakan keunggulan kompetitif, dan responsif terhadap tren pasar, UMKM dapat meningkatkan kualitas produk dan memperluas pasar mereka. Melalui pemanfaatan riset dan teknologi, UMKM tidak hanya dapat menciptakan produk yang lebih baik, tetapi juga membangun citra merek yang kuat dan mendapatkan kepercayaan konsumen. Ini semua akan berkontribusi pada keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis UMKM dalam jangka panjang.
- Efisiensi Operasional
Teknologi dapat meningkatkan efisiensi operasional UMKM. Penggunaan sistem manajemen inventaris, perangkat lunak akuntansi, dan alat otomatisasi dapat mengurangi waktu dan biaya operasional. Misalnya, perangkat lunak akuntansi dapat membantu UMKM dalam mengelola keuangan secara lebih akurat dan cepat, sementara sistem manajemen inventaris dapat memantau stok barang secara real-time. Hal ini memungkinkan UMKM untuk fokus pada pengembangan bisnis dan inovasi, bukan hanya pada rutinitas operasional. Berikut adalah beberapa cara dan manfaat efisiensi operasional dalam konteks UMKM:
1. Automatisasi Proses
Penggunaan teknologi untuk mengotomatisasi proses bisnis dapat mengurangi waktu dan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. Misalnya, perangkat lunak akuntansi dapat secara otomatis mengelola transaksi keuangan, sedangkan sistem manajemen inventaris dapat memantau stok barang secara real-time. Ini mengurangi risiko kesalahan manusia dan memungkinkan staf untuk fokus pada tugas yang lebih strategis.
2. Optimalisasi Rantai Pasokan
Mengelola rantai pasokan dengan baik dapat mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi. UMKM dapat melakukan analisis untuk mengidentifikasi bagian dari rantai pasokan yang dapat diperbaiki, seperti pengadaan bahan baku, penyimpanan, dan distribusi. Dengan menjalin kemitraan yang baik dengan pemasok, UMKM dapat memastikan pasokan yang lebih andal dan biaya yang lebih rendah.
3. Pengelolaan Waktu yang Lebih Baik
Efisiensi operasional juga berkaitan dengan pengelolaan waktu. Dengan merencanakan dan menjadwalkan tugas dengan baik, UMKM dapat mengurangi waktu henti dan memastikan bahwa semua kegiatan berjalan sesuai rencana. Penggunaan alat manajemen proyek dapat membantu tim untuk berkolaborasi lebih efektif dan menyelesaikan proyek tepat waktu.
4. Penggunaan Sumber Daya Secara Optimal
UMKM seringkali bekerja dengan anggaran yang terbatas, sehingga penting untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya yang ada. Ini termasuk tenaga kerja, modal, dan material. Melalui analisis kinerja, UMKM dapat mengidentifikasi area di mana sumber daya mungkin terbuang atau digunakan secara tidak efisien, dan melakukan penyesuaian yang diperlukan.
5. Peningkatan Kualitas Produk dan Layanan
Efisiensi operasional tidak hanya mengurangi biaya, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas produk dan layanan. Dengan proses yang lebih terstruktur dan sistematis, UMKM dapat mengurangi cacat produk dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Misalnya, penerapan standar kualitas yang lebih baik dan pengawasan yang ketat dapat membantu mencapai hasil yang diinginkan.
6. Penggunaan Teknologi Informasi
Teknologi informasi berperan penting dalam meningkatkan efisiensi operasional. Sistem ERP (Enterprise Resource Planning) dapat membantu UMKM mengintegrasikan berbagai fungsi bisnis, dari pemasaran hingga keuangan, dalam satu platform. Ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik dan lebih cepat, serta mengurangi redundansi dalam proses.
7. Pengukuran dan Analisis Kinerja
UMKM perlu secara rutin mengukur dan menganalisis kinerja operasional mereka. Dengan menggunakan indikator kinerja utama (KPI), mereka dapat memantau kemajuan dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Data yang akurat memungkinkan pengambilan keputusan berbasis fakta dan penyesuaian strategi yang lebih baik.
Mencapai efisiensi operasional adalah langkah penting bagi UMKM untuk meningkatkan daya saing dan profitabilitas. Dengan mengotomatisasi proses, mengoptimalkan rantai pasokan, dan menggunakan teknologi informasi, UMKM dapat mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas produk. Melalui pengelolaan waktu yang lebih baik dan penggunaan sumber daya yang optimal, UMKM tidak hanya dapat bertahan, tetapi juga berkembang di pasar yang kompetitif. Menerapkan prinsip-prinsip efisiensi operasional akan membantu UMKM membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang.
- Pemasaran yang Lebih Efektif
Di era digital, pemasaran yang efektif sangat penting untuk mencapai pelanggan. Dengan memanfaatkan teknologi, UMKM dapat menjangkau audiens yang lebih luas melalui platform media sosial, iklan online, dan e-commerce. Riset pasar dapat membantu UMKM memahami karakteristik target audiens mereka, sehingga mereka dapat menyusun strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran. Dengan menggunakan analitik data, UMKM dapat mengevaluasi kinerja kampanye pemasaran dan melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk meningkatkan hasil. Berikut adalah beberapa cara teknologi dan inovasi dapat meningkatkan pemasaran UMKM:
1. Penggunaan Platform E-commerce
Dengan semakin populernya belanja online, UMKM dapat memanfaatkan platform e-commerce untuk memasarkan produk mereka. Platform seperti Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak menyediakan ruang bagi UMKM untuk menjual produk secara langsung kepada konsumen. Dengan fitur-fitur seperti penawaran khusus, promosi, dan pengiriman cepat, UMKM dapat bersaing dengan merek besar. Informasi aplikasi lain yang dapat dijadikan reverensi  7 Jenis Inovasi Teknologi untuk Bisnis, UMKM Wajib Tahu! - UKMINDONESIA.IDÂ
2. Analitik Data dan Big Data
Penggunaan alat analitik memungkinkan UMKM untuk memahami perilaku konsumen secara mendalam. Dengan menganalisis data tentang preferensi pelanggan, tren pembelian, dan demografi, UMKM dapat membuat keputusan pemasaran yang lebih cerdas. Teknologi big data membantu dalam segmentasi pasar yang lebih baik dan penargetan yang lebih tepat, memungkinkan kampanye pemasaran yang lebih efektif.
3. Otomatisasi Pemasaran
Automatisasi pemasaran, melalui alat seperti email marketing dan media sosial, memungkinkan UMKM untuk menjangkau pelanggan secara lebih teratur dan konsisten. Dengan mengatur jadwal konten dan kampanye pemasaran, UMKM dapat fokus pada strategi kreatif sambil memastikan bahwa pesan mereka tetap relevan dan menarik.
4. Pemasaran Berbasis Mobile
Dengan meningkatnya penggunaan smartphone, pemasaran berbasis mobile menjadi semakin penting. UMKM dapat mengembangkan aplikasi mobile atau menggunakan SMS marketing untuk berkomunikasi dengan pelanggan. Aplikasi dapat menawarkan pengalaman belanja yang lebih baik, termasuk fitur pemesanan dan pembayaran yang mudah, serta notifikasi promosi.
5. Kreativitas dalam Konten Digital
Inovasi dalam konten digital, seperti video, infografis, dan konten interaktif, dapat menarik perhatian pelanggan. Menggunakan teknologi video dan platform seperti YouTube atau Instagram Live, UMKM dapat mempromosikan produk dengan cara yang lebih menarik. Konten yang menarik dan kreatif dapat meningkatkan keterlibatan dan membangun hubungan lebih dekat dengan pelanggan.
6. Social Media Advertising
Platform media sosial menawarkan berbagai pilihan iklan yang terjangkau dan dapat disesuaikan. UMKM dapat menggunakan fitur iklan di Facebook, Instagram, dan TikTok untuk menjangkau audiens yang lebih luas dengan biaya yang lebih rendah. Dengan targeting yang tepat, iklan dapat menjangkau kelompok demografis tertentu, meningkatkan peluang konversi.
7. Influencer Marketing
Menggandeng influencer dapat memberikan akses langsung kepada audiens yang relevan. UMKM dapat bekerja sama dengan micro-influencer yang memiliki pengikut setia di niche tertentu, membantu mereka menjangkau pasar yang lebih luas dengan cara yang lebih autentik. Ini juga bisa meningkatkan kepercayaan dan kredibilitas merek.
Pemasaran yang lebih baik melalui teknologi dan inovasi memberikan peluang besar bagi UMKM untuk meningkatkan daya saing dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan memanfaatkan platform e-commerce, analitik data, dan otomasi pemasaran, UMKM dapat menjangkau pelanggan dengan cara yang lebih efisien. Kreativitas dalam konten digital dan strategi pemasaran yang berbasis mobile juga membantu meningkatkan keterlibatan dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan. Dalam dunia yang semakin digital, mengintegrasikan teknologi dan inovasi dalam pemasaran bukan hanya pilihan, tetapi suatu keharusan bagi UMKM yang ingin berkembang.
- Peningkatan Daya Saing
Peningkatan daya saing adalah salah satu tujuan utama bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk bertahan dan berkembang dalam pasar yang semakin kompetitif. Dengan memanfaatkan riset dan teknologi, UMKM dapat mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk meningkatkan daya saing mereka. Berikut adalah beberapa cara untuk mencapainya:
1. Inovasi Produk dan Layanan
Inovasi adalah kunci untuk membedakan produk atau layanan dari pesaing. Dengan melakukan riset pasar yang mendalam, UMKM dapat menemukan celah di pasar yang dapat diisi oleh produk atau layanan baru. Penggunaan teknologi dalam pengembangan produk, seperti perangkat lunak desain atau prototyping, memungkinkan UMKM untuk menguji ide-ide baru dengan cepat sebelum meluncurkannya. Dengan produk yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan, UMKM dapat menarik lebih banyak pelanggan dan meningkatkan loyalitas.
2. Peningkatan Kualitas
Kualitas produk dan layanan adalah faktor penting dalam daya saing. Melalui riset, UMKM dapat mengidentifikasi elemen yang paling dihargai oleh pelanggan dalam produk mereka. Teknologi juga dapat digunakan untuk meningkatkan proses produksi dan pengendalian kualitas. Misalnya, penerapan sistem manajemen kualitas yang terintegrasi dapat membantu UMKM memastikan bahwa setiap produk yang keluar memenuhi standar yang ditetapkan. Kualitas yang baik akan menghasilkan reputasi positif dan rekomendasi dari mulut ke mulut.
3. Efisiensi Biaya
Teknologi memungkinkan UMKM untuk mengoptimalkan proses operasional dan mengurangi biaya. Dengan menggunakan alat otomatisasi dan perangkat lunak manajemen, UMKM dapat mengurangi waktu dan sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan operasi sehari-hari. Pengurangan biaya produksi memungkinkan UMKM untuk menawarkan harga yang lebih kompetitif tanpa mengorbankan margin keuntungan, sehingga meningkatkan daya tarik mereka di pasar.
4. Adaptasi terhadap Perubahan Pasar
Pasar selalu berubah, dan UMKM harus mampu beradaptasi dengan cepat untuk tetap bersaing. Riset yang berkelanjutan dan pemantauan tren pasar memungkinkan UMKM untuk mengenali perubahan dalam preferensi konsumen dan inovasi yang sedang berlangsung di industri. Dengan cepat menyesuaikan produk dan strategi, UMKM dapat mengambil keuntungan dari peluang baru sebelum pesaing.
5. Kolaborasi dan Kemitraan
Membangun kemitraan strategis dengan perusahaan lain, penyedia teknologi, atau lembaga penelitian dapat memberikan akses ke sumber daya, pengetahuan, dan teknologi baru. Melalui kolaborasi, UMKM dapat mempercepat proses inovasi dan meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka. Kemitraan juga dapat membuka peluang baru untuk pemasaran dan distribusi.
Peningkatan daya saing bagi UMKM melalui pemanfaatan riset dan teknologi adalah suatu keharusan dalam menghadapi tantangan pasar yang semakin kompleks. Dengan berfokus pada inovasi produk, peningkatan kualitas, efisiensi biaya, dan pemasaran yang efektif, UMKM dapat menciptakan nilai tambah bagi pelanggan dan membangun posisi yang lebih kuat di pasar. Adaptasi yang cepat terhadap perubahan dan kolaborasi yang strategis akan semakin memperkuat daya saing UMKM dalam jangka panjang.
- Akses ke Pembiayaan dan Investasi
Akses ke pembiayaan dan investasi menjadi tantangan utama bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam mengembangkan usaha mereka. Riset dan teknologi dapat berperan penting dalam membuka peluang akses ini. Berikut adalah beberapa cara bagaimana UMKM dapat memanfaatkan riset dan teknologi untuk meningkatkan akses ke pembiayaan dan investasi.
1. Penggunaan Riset untuk Memahami Kebutuhan Pembiayaan
Melakukan riset pasar dan analisis keuangan dapat membantu UMKM memahami berapa banyak dana yang mereka butuhkan dan untuk tujuan apa. Dengan informasi yang jelas, UMKM dapat menyusun proposal yang lebih tepat sasaran untuk calon investor atau lembaga pembiayaan. Riset ini juga membantu dalam menunjukkan potensi pasar dan peluang pertumbuhan, yang sangat penting bagi investor.
2. Penyusunan Rencana Bisnis Berbasis Data
Dengan menggunakan data yang diperoleh dari riset, UMKM dapat membuat rencana bisnis yang lebih solid. Rencana yang mencakup analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) yang didukung oleh data yang relevan akan lebih menarik bagi investor. Menunjukkan proyeksi keuangan dan strategi pemasaran yang jelas membantu meyakinkan investor tentang potensi pengembalian investasi.
3. Platform Fintech untuk Akses Pembiayaan
Teknologi finansial (fintech) menawarkan berbagai solusi untuk UMKM dalam mendapatkan pembiayaan. Banyak platform fintech menyediakan pinjaman dengan proses yang lebih cepat dan lebih mudah dibandingkan bank tradisional. Dengan memanfaatkan teknologi ini, UMKM dapat mengajukan permohonan pinjaman secara online dan mendapatkan keputusan dalam waktu singkat. Selain itu, beberapa platform juga menggunakan analitik data untuk menilai kelayakan pinjaman, sehingga UMKM yang mungkin tidak memiliki catatan kredit yang kuat masih bisa mendapatkan akses.
4. Crowdfunding Digital
Riset dan teknologi memungkinkan UMKM untuk menggunakan platform crowdfunding untuk mendapatkan dana dari masyarakat. Dengan menjelaskan proyek mereka secara menarik melalui video atau konten interaktif, UMKM dapat menjangkau investor potensial yang bersedia mendukung usaha mereka. Melalui strategi pemasaran digital yang efektif, UMKM dapat membangun komunitas pendukung yang dapat memberikan pembiayaan sekaligus meningkatkan visibilitas merek.
5. Akses ke Investor Melalui Jaringan Online
Riset tentang jaringan investor dan platform yang mempertemukan UMKM dengan angel investors dan venture capital sangat penting. Dengan memanfaatkan media sosial dan platform jaringan profesional seperti LinkedIn, UMKM dapat menghubungi calon investor. Teknologi memungkinkan UMKM untuk mencari dan menjalin hubungan dengan investor yang sesuai dengan nilai dan visi bisnis mereka.
6. Pemantauan Tren dan Peluang Pasar
Dengan menggunakan alat analitik dan big data, UMKM dapat memantau tren pasar dan perilaku konsumen. Informasi ini dapat digunakan untuk memperkuat argumen kepada investor tentang mengapa usaha mereka memiliki potensi untuk tumbuh. Dengan menunjukkan bahwa mereka memahami dinamika pasar, UMKM dapat lebih meyakinkan investor tentang prospek bisnis mereka.
7. Laporan Keuangan yang Dapat Diakses Secara Digital
Menggunakan software akuntansi dan manajemen keuangan, UMKM dapat menyusun laporan keuangan yang transparan dan akurat. Laporan yang terorganisir dengan baik akan meningkatkan kepercayaan investor dan lembaga pembiayaan. Banyak investor sekarang lebih memilih akses digital ke laporan keuangan dan data lainnya, sehingga penting bagi UMKM untuk menjaga keteraturan dan transparansi.
8. Edukasi dan Pelatihan Melalui Platform Digital
Banyak platform online menawarkan kursus dan pelatihan mengenai pengelolaan keuangan, strategi investasi, dan penyusunan rencana bisnis. Dengan mengikuti kursus ini, UMKM dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang cara menarik investor dan mengelola pembiayaan dengan baik. Pengetahuan ini sangat berharga dalam memperkuat posisi mereka saat bernegosiasi dengan investor.
Riset dan teknologi dapat menjadi alat yang sangat efektif bagi UMKM untuk meningkatkan akses ke pembiayaan dan investasi. Dengan memahami kebutuhan finansial, menyusun rencana bisnis yang kuat, dan memanfaatkan platform digital, UMKM dapat membuka peluang baru untuk mendapatkan dana yang diperlukan untuk pertumbuhan. Dengan pendekatan yang berbasis data dan teknologi, UMKM tidak hanya dapat menarik investor, tetapi juga membangun hubungan yang berkelanjutan dengan mereka. Ini akan memperkuat posisi UMKM dalam pasar yang kompetitif dan mendukung keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang.
Riset dan teknologi adalah elemen krusial bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk bertahan dan berkembang dalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif. Dengan memanfaatkan riset, UMKM dapat melakukan inovasi produk, meningkatkan efisiensi operasional, dan memahami kebutuhan pasar dengan lebih baik. Teknologi memungkinkan mereka untuk mengoptimalkan pemasaran, mengakses informasi penting, dan meningkatkan daya saing.
Selain itu, riset yang solid juga memudahkan UMKM dalam menarik pembiayaan dan investasi, memberikan kepercayaan kepada investor tentang potensi pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis. Oleh karena itu, mengadopsi riset dan teknologi bukan hanya sekadar pilihan, tetapi sebuah kebutuhan strategis untuk mencapai kesuksesan yang berkelanjutan. Dengan investasi dalam kedua aspek ini, UMKM dapat meningkatkan relevansi dan daya saing mereka di pasar, membuka peluang baru untuk pertumbuhan.
sumber:
1. 7 Aplikasi UMKM yang Jarang Diketahui, Namun Layak Dicoba (dailysocial.id)
2. Data UMKM, Jumlah dan Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Indonesia - UKMINDONESIA.IDÂ
3. UMKM Indonesia - KADIN IndonesiaÂ
4. Assorted-colored clothes on rack near brown wooden table photo -- Free Business Image on Unsplash Â