Mohon tunggu...
Abdul Razak
Abdul Razak Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Antara Keselarasan dan Drama dari Kerokan

26 November 2017   21:51 Diperbarui: 26 November 2017   22:07 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Segala sesuatu yg bersifat saling berhubungan satu sama lain disebut sebagai dengan serasi atau selaras. Keselarasan sebuah benda selalu di identikkan dengan cara kerja benda yg dimaksudkan. Seperti halnya hubungan keselarasan diantara ibu, balsem lang dan uang koin yg selalu ada bersama keluarga nya.

Di bulan penghujan (November) ini. penyakit seperti flu, masuk angin, atau demam adalah penyakit yg sulit untuk dihindari, sehingga para orang tua khususnya seorang ibu harus selalu ada memperhatikan segala kondisi. Langkah awal yg dilakukan seorang ibu jika ada salah seorang anggota keluarganya terkena penyakit hujan adalah menyiapkan alat berupa uang koin dan bahan berupa Balsem Lang untuk melakukan pengobatan tradisional kerokan.

Menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Solo (UNS), Prof. Dr. Didik Gunawan Tamtomo,dr, PAK, MM, M.Kes., kerokan atau kerikan adalah suatu upaya pengobatan tradisional Jawa dengan cara menekan dan menggeserkan secara berulang-ulang benda tumpul pada kulit dengan pola tertentu, sehingga terjadi bilur-bilur berwarna merah. Biasa digunakan uang logam benggol. Kerokan merupakan pengobatan bolistik 4M yaitu: 1. Mudah maksudnya bisa dilakukan dimana saja. 2. Murah maksudnya alat dan bahan mudah didapat. 3. Mesra maksudnya ada hubungan sentuhan kasih. 4.manjur maksudnya hasil kerikan sangat cespleng.

Saya di alhijrahislamicfestival_2017
Saya di alhijrahislamicfestival_2017

Pengalaman saya sendiri saat dikerok  adalah saat saya masih kelas 2 SMP dan diwaktu itu beberapa kali hujan lebat turun dalam satu hari. Saya pun yg waktu itu masih punya sifat kekanak kanakan suka sekali mandi hujan dan bisa dikatakn kalau saya itu pencinta hujan.

Tapi akibat dari keseringan mandi hujan saya pun sering kali jatuh sakit seperti masuk angin dan flu. Disaat seperti ini ibu saya yg selalu memarahi saya karena sangking khawatirnya berkata " bagus ya main hujan terus. Kamu ndak punya telinga kah, sudah beribu-ribu kali dibilangin jangan main hujan. Masih aja"
Saya pun cuma bisa beralasan " mama ini, orang sakit malah dimarahi, bukannya dikerokin" ibu saya menjawab " kamu itu kalau  habis sembuh dikerokin, pastimain hujan lagi" bapak saya pun ikut bicara juga   " mah, cepat sudah kerokin dia. Suka kah kamu liat anakmu sakit-sakitan, kalau dia mau sakit lagi biarin aja dia juga sakit bukan kamu". Bibi saya juga mengatakan " iya kak, kerokin aja dia dari pada dikasih minum obat ada efek sampingnya. Kita ini DikitDikitJanganMinumObat".

Ibu saya pun yg tadinya ndak mau kerokin saya jadi mau, karena ibu saya itu orangnya penurut banget sama suami. Saya pun meminta tolong sama kakak sama dengan berkata " nu ambil Balsem Lang sama uang koin dikamar mama " kakak saya mengatakan " kamu lah yg ambil, kamu yg sakit " saya menjawab " mama yg suruh " dia menjawab " iya sebentar " kakak saya pun langsung mengambilnya dikamar ibu saya.

Saya pun segera dikerok oleh ibu saya, meskipun saat dikerok saya merasakan kesakitan tapi saya berusaha tidak melihatkan rasa sakit itu ke ibu saya takut dibilangi " nah kan main hujan terus, ini sudah akibatnya " atau " dasar pengecut. kamu nyalon aja sudah, nda usah sekolah lagi"
Setelah selesai dikerok diseluruh badan saya pun tertidur dengan pulasnya sampai dibangunin untuk solat subuh pun susah walupun akhirnya bisa juga dibangunin. Besok nya lakukan apapun berkat ibu, Balsem Lang , dan uang koin dapat saya lakukan dengan mudah karena menurut sebuah artikel yg saya baca kerokan dapat menetralisir penyakit dan penyembuhan lebih cepat.

Nah, itulah pengalaman saya tentang kerokan dan saya tulis seingat saya. Semoga di artikel saya ini dapat bermanfaat buat teman-teman. Trimakasih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun