Percintaan, siapapun pasti pernah merasakan manis dan pahitnya. Dan yang paling penting dari semua perasaan itu adalah, bagaimana cinta membuat kita berubah untuk menjadi lebih baik.
Sering kita dengar tentang cinta yang dapat membutakan segalanya. Dapat kita andaikan cinta seperti awan hitam di malam hari yang menghalangi pandangan akan indahnya bulan dan bintang yang bersinar.
Yang semestinya kita buang adalah awan, bukan langitnya. Sedang cinta adalah langit yang di tubuhnya tersimpan segala macam perhiasan yang dapat mengindahkan.
Â
Percintaan, semestinya membukakan mata lahir dan batin kita. Sebab cinta pun adalah cahaya yang dianugerahkan Tuhan untuk menerangi hati setiap ciptaannya. Tak hanya manusia, begitupun hewan.
Sebab cinta adalah cahaya, maka andai ia mmbutakan dapat disimpulkan bahwa itu bukanlah cinta. Aku yakin itu adalah hawa nafsu yang akan mengantarkan kita menuju kegelapan yang di wajahnya ditopengkan cinta.
Yang semestinya kita sadar adalah, cinta adalah kesucian hati untuk memberikan kasih sayang kepada siapapun. Tak peduli orang yang nyata mencintai, begitupun orang yang nyata benci.Â
Dan sesuatu yang suci itu akan mampu membersihkan pikiran, hati dan segala perasaan. Tak akan ada buruk sangka, tak pula kebencian yang terlalu. Cinta akan mebuat dunia terang, tidak menggelapkan.
Â
Percintaan, hakikatnya adalah keindahan dalam mencurahkan perasaan. Walaupun orang yang dicintai tidak tahu sama sekali bahwa kita mencintainya. dan itulah kuncinya, ketulusan.
Tak ada cinta tanpa ketulusan, tak ada kasih sayang tanpa keikhlasan.