Aku adalah hujan yang menjagamu saat kau layu
Gemercik rintikku memeluk ragamu dalam tatapan sayu
Kita seolah lupa pada gersangnya amarah waktu
.
Wahai Kekasih yang aku tak akan pernah lupa menyanjungmu
Ada yang tak sempat kita bicarakan perihal hujan di hatiku
Adalah engkau yang seringkali menjadi apa yang kusebut rindu
.
Siang dan malam yang kita munajatkan dalam gempita ruku’
Sujud yang alot dan airmata yang jatuh di atas sejadah cumbu
Melebur di kedalaman hati memeluk Dia Yang Maha Satu
.
*isteriku, lekaslah sembuh sayang...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H