Sore itu Sekar tetap nekad mencari keong walaupun hujan sudah turun dan mulai deras.
“Sendirian Mbak?” Belut.
“Iya nih.” Jawab Sekar sembari lirik kiri dan kanan seolah takut kehilangan keong yang bisa saja bersembunyi.
“Mau ditemenin gak?” Tanya Belut.
“Gak usah, biar sendiri saja. Nanti juga si El pasti nyusul.” Sekar Mayang mendapati dua keong yang sedang panco. Sekar tersenyum lalu diambilnya keong seraya berkata; “panconya di ember gue aja ya?”
“Hahahahahaha!!” Belut tertawa ngakak mendengar Sekar berbicara kepada keong.
“Ngapain Lu tertawa, ngetawain gue hah??” Sekar geram. Diambilnya belut lalu dimasukannya ke dalam mulut. Belut koprol di mulut Sekar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H