Mohon tunggu...
hida
hida Mohon Tunggu... Penulis - writer

Art

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wirid Kopi di Kannada Permai

14 Maret 2021   04:26 Diperbarui: 14 Maret 2021   04:46 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perum Kannada Permai, beberapa rumah sebelum masjid
Dini hari menjelang adzan pagi dikumandangkan
Sayup hening memanggil keheningan dalam hati
Membangunkanku dari dosa-dosa yang tak henti
Lalu secangkir kopi yang diseduh dengan air setengah dingin
Membukakan mataku untuk melihat ke dalam diri

"Ada yang lebih berarti dari sekedar mengejar mimpi''

Perum Kannada Permai, ketika para muadzin meruntuhkan pagi
Aku menghitung diri dalam wirid kopi
Beberapa kepedihan tanggal dan beberapa lagi tinggal
Membuatku mengerti bahwa hidup tak selamanya tentang datang lalu pergi

Garut, 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun