Perum Kannada Permai, beberapa rumah sebelum masjid
Dini hari menjelang adzan pagi dikumandangkan
Sayup hening memanggil keheningan dalam hati
Membangunkanku dari dosa-dosa yang tak henti
Lalu secangkir kopi yang diseduh dengan air setengah dingin
Membukakan mataku untuk melihat ke dalam diri
"Ada yang lebih berarti dari sekedar mengejar mimpi''
Perum Kannada Permai, ketika para muadzin meruntuhkan pagi
Aku menghitung diri dalam wirid kopi
Beberapa kepedihan tanggal dan beberapa lagi tinggal
Membuatku mengerti bahwa hidup tak selamanya tentang datang lalu pergi
Garut, 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H