Mohon tunggu...
hida
hida Mohon Tunggu... Penulis - writer

Art

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Bibir Sanghyang

5 Maret 2021   03:58 Diperbarui: 5 Maret 2021   15:33 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DI BIBIR SANGHYANG

di bibir Situ Sanghyang, yang kecupnya hangatkan batin
aku menunggu airmata membelai kesakitan demi kesakitan
dua orang penjaring ikan di atas rakitnya yang pilu
mengayuh kepedihan untuk melajukan kehidupan

di bibir Situ Sanghyang yang udaranya sejuk seperti mataMu
aku tenggelam di kedalaman kepahitan hidup yang luka
ketika seorang penjaring ikan melemparkan jalanya
aku terjaring bersama ikan-ikan kecil yang duka

di bibir Situ Sanghyang dua orang pemancing ikan
melemparkan kail sembari menghisap sebatang rokok
lalu aku yang khatam menghapal kesedihan
menulis puisi di bawah pohon jati yang tingginya dua meteran

Tasikmalaya 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun