Mohon tunggu...
taufiqelhida
taufiqelhida Mohon Tunggu... Penulis - orang gila

Penulis Penggambar Pemula

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menertawakan Kesedihan

23 Desember 2019   15:09 Diperbarui: 23 Desember 2019   15:14 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sambongjaya, dekat masjid belok kanan sedikit tenggorokan kering lalu kudengar anak-anak bermain dengan suara nyaring
Aku mencoba minum sedikit gelisah untuk menghilangkan haus akan  basah dan siraman hujan
Matahari semakin terik dan alam bernyanyi tanpa lirik sedang aku sedikitpun tak membuat hal yang menarik

Kuambil telepon genggam kemudian kucatat beberapa kalimat menjadi tulisan yang kuanggap sajak
Tak mengapa aku bukan penyair, yang penting otak tak sempit pikir
Kubiarkan angin menyapu keringat di badan setelah beberapa jam dalam kemacetan

Sambongjaya, dekat masjid belok kanan sedikit aku duduk menghapal tarian yang diajarkan malam-malam dalam tiga bulan terakhir
Walau tak semahir dan selincah para anggota Batavia Dancer, aku terus berusaha menari
Menghibur diri menertawakan kesedihan yang tak kunjung hilang

el, 2312 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun