“Kades, tolong disiapkan untuk pembacaan teks Sumpah Pemda besok. Tertanda: Bupati.” SMS dari Bupati.
“Maaf Bupati, saya sebagai Kades Rangkat dengan ini mengingatkan agar kalau menulis SMS itu jangan disingkat agar saya tidak salah mengartikannya.” Hans mengirim SMS kepada Bupati.
“Maaf ya, saya tidak merasa mengirimkan SMS kepada Anda. Anda salah kirim.” Jawab Bupati. Hans lalu mengecek satu-persatu angka pada nomor telepon yang dikirimnya dan sudah sesuai.
“Loh, bukannya tadi Bupati mengirim SMS dari nomor ini?” Balas Hans.
“Tidak, itu bukan saya.”
“Kalau begitu, Anda siapa?”
“Saya Pak Pati, suaminya Bu Pati.”
Gubrak! Ternyata Hans telah terjebak hurup dan spasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H