Mohon tunggu...
Halomoan Al Hasibi
Halomoan Al Hasibi Mohon Tunggu... -

parhuta huta do au

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jalan Cinta Sang Pemenang

22 April 2013   22:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:46 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dia cantik,baik,ramah,berpendiddikan lagi.Aku lihat keluarganya juga orang baik-baik dan satu hal yang penting disetiap kali kau bercerita dengan dia,aku melihat binar matanya membahasakan rasa senang kepadamu",demikian seseorang berkomentar kepadaku.

Aku hanya tersenyum simpul menanggapi komentar tersebut,bukan dia saja bahkan entah sudah berapa orang yang berkomentar serupa kepadaku tentang gadis itu.

JESICA,gadis berkulit kuning langsat dengan lesung pipit dipipi menambah senyumnya terlihat menawan bagi siapa saja yang memandangnya.Seorang gadis remaja anak semata wayang dari seorang pelanggan aku ditoko tempat aku bekerja.Perkenalanku dengannya berawal dari suatu ketika ia ikut serta ibunya belanja ditempat aku.

Yach..!Sebuah awal perkenalan yang manis.Mulai dari saling tukar nomor Hp hingga akaun Fb membuat kami sering berkomunikasi.Jesica seorang gadis yang ceria meski terkadang terkesan manja,dia banyak bercerita tentang berbagai hal mulai dari A-Z.Aku lebih memilih diam dan jadi pendengar yang setia dari setiap ocehannya.Bukan saja dialam nyata bahkan dialam maya pun melalui dunia chating ada-ada saja hal yang dia ceritakan.

Itulah Jesica,gadis yang orang-orang selalu berkomentar menggodaku disebabkan kedekatanku dengannya.Apa yang mereka katakan tak bisa dipungkiri memang benar adanya.Dia gadis baik,cantik,ramah,perhatian,berpendidikan lagi.

Melihat kemesraan kami banyak orang yang mengira kalau kami sepasang kekasih yang sedang dilanda asmara.Sering ketika jalan bersama banyak mata anak-anak muda yang melirik cemburu kearah kami.Jesica gadis cantik anak semata wayang  dari seorang toke besar jalan dengan seorang lelaki biasa yang berasal dari desa terpencil.Wajar-wajar saja mereka beranggapan seperti itu.Karena mereka memang tidak tahu.Tapi bagi mereka yang tahu kalau aku dengan Jesica hanya sekedar teman mengatakan kalau aku ini lelaki tertolol diplanet bumi."Bulan sudah jatuh dipangkuan malah disia-siakan"demikian seorang kawan berkomentar.Malah kawan yang lain pernah berkomentar,"Lekaslah kau pinang si Jesica tuch,entar disambar orang kau gigit jari pula"katanya."Kurang apalagi Jesica tuch?kalau kau kawin dengan dia hidupmu pasti senang."komentar kawan yang lain pula.

Aku hanya diam dan tersenyum mendengar komentar dari mereka semua.Jujur kuakui Jesica memang mempunyai kriteria gadis idaman setiap pria.Tapi aku punya alasan yang cukup pantas untuk tidak memilih dia sebagai pendamping hidup.Bukan karena dia kurang cantik,kurang kaya,kurang dewasa,kurang baik,kurang perhatian dan kekurangan-kekurangan lainnya.BUKAN.

Tapi,antara aku dengan dia ada jurang pembatas yamg cukup lebar,KEYAKINAN.Aku dengan dia beda aqidah.Agama saya mengajarkan dengan tegas;

'WA LA'AMATUN MU'MINATUN KHOIRUN MIN MUSYRIKATIN WALAU A'JABATKUM'

Perempuan 'amah yang beriman lebih baik untuk dinikahi daripada perempuan non muslim sekalipun ia mengagumkan.TITIK.

Zaman sekarang ini banyak perkawinan campur yang sering terjadi ditengah-tengah masyarakat kita,karena cinta agama digadaikan,karena cinta akidah terjual.Suatu kenyataan yang sangat memalukan sekaligus memilukan.Na'udzu billahi min dzalik..!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun