Hemmmh,,, apakah memang cewek itu ditakdirkan selalu dalam posisi yang membingungkan kayak gitu yah?? selalu dalam posisi galau dimanapun, kapanpun dan apapun yang dilakukannya. Ini salah, itu salah. Dan masih banyak lagi problem2 kehidupan yang dialami oleh mereka. Sampai ada fenomena sosial dalam masyarakat yang tujuannya sih menyamakan kedudukan mereka dengan kaum pria, yang biasa kita kenal dengan istilah persamaan gender. Apa sebenarnya tujuan dari persamaan gender itu sendiri, kalau pada kenyataannya, semakin wanita bisa menyamai atau bahkan melebihi pria, mereka justru ditakuti oleh anak buahnya nabi adam itu sendiri.
Konon menurut sebagian orang mengatakan, "udalah, jadi cewek itu gag usah neko-neko. Gag usah sekolah tinggi2, gag usah pinter2, (dan gag usah2 an yang lain), paling ntar juga ujung2 nya (kalo kata orang Jawa sih,,) 3M; Masak, Macak, Manak. Lantas untuk appa kamu sekolah tinggi2 kalo akhirnya juga bakalan kayk gt?". Hemmh,, terkadang banyak wanita terpengaruh dengan kata2 seperti itu, tapi bagaimana nasib bangsa ini kalau generasi wanita2nya bodoh semua. Katanya "wanita itu tiang negara, kalau wanitanya rusak, rusaklah negara itu dan sebaliknya kalau wanitanya baik, baik pula negara itu". Dalam Hadist sih kayak gt.
Sekarang apakah salah, seorang wanita belajar, bekerja, sekolah sampai tingkat perguruan tinggi dan melakukan segala aktivitas setara dengan apa yang dilakukan oleh kaum pria, atau bahkan melebihi mereka? tapi mengapa kesuksesan seorang wanita menjadi momok untuk mereka kaum pria?, mereka cenderung takut dengan wanita2 perkasa itu. Mereka lebih memilih untuk mendekati wanita2 yang biasa2 saja. Lantas untuk apa wanita2 jenius itu. Ada yang bilang, pria cenderung memilih wanita yang gag terlalu pinter, berjiwa humoris, cantik (otomatis lah, hehe..), berjiwa keibuan, pinter masak dan beberapa type2 sederhana yg lainnya. Dan sebaliknya wanita yang terlalu perfect justru ditakuti oleh mereka.
Sebut saja Siti, seorang gadis pintar yang konon perfect di mata teman2 nya. Aku adalah salah satu teman dekatnya. Dia Cantik, humoris, dewasa, pinter masak, santun, lemah lembut, alim, pinter lagi. Tapi justru kepintaran dia ini yang ditakuti oleh temen2 cowoknya. Sungguh aneh memang. Andai saja aku seorang pria, pasti aku sudah mengembatnya.hehehe...
Siti sering dikenalkan kepada seorang pria, entah itu lewat temennya, lewat saudaranya atau bahkan lewat orang tuanya. Satu persatu dicoba olehnya untuk mencoba membina hubungan dengan baik. Tapi lagi2 gagal, lagi2 gagal. Perkenalan itu ada yang bertahan 3 hari, seminggu, 2 minggu atau bahkan sebulan, tapi ujung2nya para pria itu tak berani untuk meneruskan hubungan itu. Katanya sih karena mereka menganggap Siti terlalu sempurna. Hingga akhirnya mereka memilih untuk mundur dan berharap Siti mendapatkan pria yang jauh lebih baik dari pria2 itu. Sebagai seorang teman, aku hanya bisa mendoakan agar Siti lekas mendapatkan seorang pria idamannya. Amiin...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H