Mohon tunggu...
Nasrul Azwar
Nasrul Azwar Mohon Tunggu... -

Mahasiswa ilmu Politik, Minat : Sejarah, Sosial, Budaya dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Aceh" dari Tsunami, Kopi, Ganja, Konflik Sampai Syariat

31 Maret 2014   06:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:16 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang ada di benak anda saat mendengar kata Aceh. Tsunami? kopi? ganja? konflik? atau syariat? yah, secara garis besar hanya 5 hal itulah yang terbayang di benak orang apabila ditanyakan tentang Aceh.

"Tsunami"

Jelas hal ini merujuk pada peristiwa gempa dan tsunami Aceh pada 26 desember 2004 silam. Tidak salah jika orang menyebutkan tsunami saat ditanya tentang Aceh. Karena memang  tsunami telah membawa nama Aceh kembali di ingat dunia mulai dari tingkat nasional hingga internasional. Nama Aceh bak artis yang tengah naik daun saat tsunami terjadi. yah, tak bisa di pungkiri bahwa Aceh bisa bangkit pasca tsunami juga berkat bantuan masyarakat dunia.

"Kopi"

Minum kopi seolah telah menjadi tradisi dan kebiasaan tersendiri diturunkan dari generasi ke generasi dalam kehidupan masyarakat Aceh. Perhatikan saja warung kopi yang ada di Banda Aceh, tak kunjung sepi dan selalu dipadati oleh pengunjung. Dari mulai yang muda sampai yang tua sekalipun.Di Aceh banyak terdapat kedai-kedai kopi. Bahkan hampir setiap sudut kota banda Aceh terdapat kedai kedai kopi. Terkenal dengan biji kopi Arabikanya, Aceh memberikan kontribusi sebesar 40% dari produksi kopi Indonesia. Teknik membuat secangkir kopi di kedai kopi di Aceh tidak ada duanya. Para barista di sini tidak pernah pergi ke pelatihan khusus untuk belajar cara menyajikan secangkir kopi. Cara penyajian kopi di Aceh berbeda dengan daerah-daerah lain di Indonesia. Di sini, kopi diseduh melalui beberapa penyaringan sampai pada kekentalan yang diinginkan sehingga membuat kopi lebih harum, nikmat dan memiliki efek rasa yang kuat.

"Ganja"

Kalau anda penikmat kopi, pasti tahu tentang kopi Aceh. Dan Kalau anda penikmat ganja, anda pasti tahu tentang...... (hehehe).Aceh memiliki ladang ganja terbesar di Asia Tenggara yang tersebar di hutan-hutan, mulai dari Kabupaten Aceh Utara, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Aceh Barat Daya, Aceh Besar hingga Kabupaten Bireuen. Struktur tanah yang subur di Aceh dan curah hujan yang tinggi membuat tanaman Cannabis ini menjadi sangat baik dan berkualitas. Ganja digunakan untuk penyedap masakan seperti gulai kambing, dodol Aceh, mie Aceh, kopi Aceh dan sebagainya untuk menambah cita rasa makanan. Kemahiran orang Aceh dalam meracik masakan dengan penyedap berbahan ganja (daun, biji dan batang) membuat kuliner Aceh menjadi identik dengan tanaman ganja. ingat! jangan menyalahgunakan ganja!

"Konflik"

Bicara konflik bagi rakyat Aceh sudah seperti mendarah daging. kok bisa? ya lihat saja sejarah Aceh yang tak pernah lekang dari konflik ataupun perang. Mulai dari Perang Aceh-Belanda (1973-1904) peristiwa cumbok (19461947) DI/TII Aceh (1953-1957) RIA /Republik Islam Aceh (1961-1962) sampaidengan konflik GAM/TNA (1976-2005)

"syariat"

Dan terakhir yang paling membuat Aceh di kenal adalah syariat islam. Aceh, daerah dengan berbagai kekhususan di Indonesia. Salah satu kekhususannnya adalah terkait penegakan syariat islam. Rakyat Aceh terkenal sebagai orang orang yang fanatik terhadap agama (islam). Tak jarang spirit agama pula yang menjadi landasan rakyat Aceh dalam berkonflik, contohnya perang Aceh-Belanda dengan doktrin jihadnya yang membuat spirit rakyat Aceh melawan kaphe (kafir) tak pernah padam. Syariat islam terus menjadi isu yang hangat dibicarakan dikalangan masyarakat Aceh. Aceh terus berusaha menegakkan syariat islam secara kaffah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun