Hatchiu!!!!
Fietry mengelap ingus. Sudah seminggu ini ia terserang flu yang tak kunjung mau sembuh, akibat kehujanan waktu naik sepeda pulang ke rumah. Seharian Fietry hanya bisa meringkuk di kamar, mencoba beristirahat total karena beberapa hari ini tak sempat istirahat, harus tetap kejar berita dan endingnya selalu sama, kehujanan saat pulang. Untung hari ini Om Repotter mengijinkannya istirahat full di rumah.
Hattcchiiii!!!
Fietry kembali bersin, entah sudah berapa boks tisu ia habiskan untuk mengelap ingus. Abah Dian Kelana datang membawakan teh hangat dan obat flu padanya.
"Fietry, minum obatnya dulu ya, Nak.
"Makasih Abah." Ucap Fietry seraya meminum teh manis hangat dan obat yang di berikan abahnya.
"Teteeeehhhhh.....!!!!" Bimo tergopoh-gopoh datang ke kamar Fietry.
"Bimo, berisik! ada apaan sih? pake teriak-teriak segala? udah tahu tetehmu ini lagi sakit." seru Fietry dg kesal.
"Itu Teh. Udah tahu belum kalo Teteh Sekar Mayang ngundurin dari pencalonan Kades?" tanya Bimo.
"WHAAATTTTSSSS!!!!!!?????" Fietry terbelalak, matanya yang sipit seketika membulat, tapi bola matanya tetep gak bisa keluar karena lubangnya terlalu kecil.
"Eh, Fiet. Anak gadis gak boleh mangap gitu." Abah Dian Kelana mengingatkan. Fietry segera mingkem.