Mohon tunggu...
Fitriyani
Fitriyani Mohon Tunggu... Freelancer - Junior Editor at Delilahbooks.com

A woman who loves writing story beyond her imagination.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

{FF-KopDear} Persiapan Kompasianival

23 Oktober 2012   18:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:28 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana penuh kesibukan tampak di pos ronda. Bocing sibuk memberi instruksi tentang konsep acara yang akan di bawakan pada kompasianival nanti, Pongky asyik menjahit kain pocong pinknya dengan tambahan kain gorden yang diambil dari kantor desa agar bisa muat ia pakai di kompasianival nanti, Cupi membuat sketsa untuk mading dan Fietry memilih foto-foto untuk di pajang di banner, dan Fidia yang asyik menyeleksi profil warga Desa Rangkat yang akan di tampilkan di banner nanti. Semuanya sibuk, bersiap untuk acara akbar Kompasianival 2012 dimana Desa Rangkat akan tampil mempertunjukkan keindahannya. ” Di stand nanti kita akan membuat miniatur pos ronda, di dalamnya ada mading. Lalu di kanan kirinya ada banner yang menampilkan kegiatan Desa Rangkat selama dua tahun terakhir.” Bocing keliatan serius ngomong, padahal dari tadi tangannya sibuk sms-an sama pacar baru. ” Jangan lupa, di stand nanti kita akan menjual buku-buku yang pernah di terbitkan oleh Desa Rangkat dan juga warga Desa Rangkat yang berhasil menerbitkan bukunya sendiri seperti Pak Windu dan Pak Edy.” Fietry menambahi sambil terus pelototin laptop yang menampilkan foto-foto kegiatan Desa Rangkat. ” Nanti, Jingga sama Ki Dalang akan perform di Panggung. Konsepnya harus jelas dan kita buat show yang spektakuler untuk Desa Rangkat. Pokoknya semua harus perfect, termasuk seragam pocongku.” Pongky menyahut. Fietry, Fidia, dan Bocing mengangguk-angguk. Sedangkan Cupi diam saja, bulir-bulir keringat mengucur deras di keningnya. Mulutnya juga sering terbuka dengan mengeluarkan suara uh-ah seperti orang kepanasan. ” Cupi, kamu ada tambahan gak buat kompasianival nanti?” tanya Fietry. “Uuh….aaahhhh…Fiet, kamu ada minum gak? sshh…aaahhh…” Cupi bertanya sambil tak hentinya membuka mulut. keringatnya makin banyak. ” Kamu makan apaan sich Cupi?” Fietry mendekat ke arah Cupi dan melongok ke belakang Cupi dimana terdapat banyak bungkusan kripik kosong. Di tangan Cupi tergenggam satu bungkus kripik yang telah berkurang isinya setengah. Fietry terkejut. " Ya ampun, Cupiiiiiii.......itu kan Kripik pedasnya Sekar yang mau di jual di Kompasianival. Kenapa kamu makan??!!" " Hehe...mohon jangan salahkan daku, sshh....daku kelaparan, shhh... dan disini cuma kripik ini yang bisa di makan. " sambil menahan rasa pedas di mulutnya. " Stok kita berkurang banyak nih, harus hubungi Sekar untuk suplai lagi." Keluh Bocing melihat puluhan bungkus kosong kripik di dekat Cupi. " Pongky, beliin eskrim dong, buat ngilangin pedes nih." Cupi merajuk pada Pongky. " Bikinin baju pocongku dulu, baru ta' beliin es lilin." ucapan Pongky membuat Cupi cemberut.

13510183181299727287
13510183181299727287

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun