Judul : Moga Bunda Di Sayang Allah
Penulis : Tere Liye
Isi : v + 247 halaman 20.5 x 13.5 cm
Penerbit : Republika
ISBN : 979321079-6
Cetakan III, Oktober 2007
Sinopsis:
Pernahkah anda membayangkan jika anda buta, tidak bisa mendengar, juga tidak bisa berbicara? Sungguh sulit hidup yang di jalani, dan untuk berinteraksi dengan orang-orang disekitarpun sangat susah. Itulah yang dirasakan oleh Melati, gadis kecil berusia enam tahun. Di usianya yang masih kanak-kanak, ia kehilangan dunianya. Kehilangan kemampuan untuk mengenali dan berinteraksi dengan alam dan orang-orang di sekitarnya, karena kecelakaan yang menimpanya ketika berusia tiga tahun. Melati menjadi temperamental dan suka marah-marah, iasering menerjang apapun di sekitarnya karena hal kecil. Sedangkan kedua orangtuanya tak tahu lagi apa yang harus di lakukan pada anak semata wayangnya. Semua dokter dan baby sitter sudah di kerahkan, namun tak ada satupun yang mampu menangani Melati.
Hingga datanglah Karang, seorang pemuda sarkastis yang mencoba mengobati Melati dengan caranya sendiri. Berusaha mengenalkan Melati pada benda-benda di sekitarnya, mencoba mencari cara agar Melati bisa berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya dalam kondisinya yang buta,tuli,dan tak bisa bicara.
Novel ini terinspirasi dari Film India “ Black “ yang di perankan oleh Rani Mukherjee dan Amitabh Bhachan, penulisnya memang penggemar berat film-film india. Tapi dengan gaya bertuturnya yang khas, penulis akan membawa anda hanyut dan tak terasa airmata anda akan menetes dengan sendirinya.
Sedangkan film itu sendiri juga diangkat dari kisah nyata Hellen Adams Keller ( 1880-1968 ). Seorang gadis buta,tuli sekaligus bisu yang menjadi inspirasi seluruh dunia. Ia lulus dengan gelar Magna Cum Laude dari universitas Radcliffe, menguasai lima bahasa. Selain itu dia juga seorang aktivis kemanusiaan, menulis sebelas buku dan sejumlah artikel. Namun warisannya yang terpenting di dunia adalah, semangat hidup luar biasa yang dimilikinya ditengah keterbatasan yang membuat dunia seolah terputus darinya.
Bagi anda yang sedang kehilangan semangat hidup karena berbagai masalah yang mendera, rehatlah sejenak untuk membaca novel ini. renungan akan makna kehidupan yang mendalam, dan menyadarkan kita bahwa di luar sana masih banyak orang yang jauh lebih tidak beruntung daripada kita. Kita bisa belajar dari sosok Melati, bagaimana gadis kecil itu mencoba beradaptasi di dunianya yang gelap,kosong dan sepi.
Disini kita juga akan melihat, bagaimana Karang berdamai dengan masa lalu yang selama ini mengungkungnya dalam perasaan bersalah dan membuat hidupnya kehilangan arah. Disajikan dengan alur maju mundur membuat novel ini semakin menarik untuk diikuti, bahasa yang sederhana dan mudah dicerna namun memiliki kekuatan makna yang luar biasa, menjadikan novel ini sebagai referensi bagi anda yang ingin mencari makna kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H