Mohon tunggu...
El-Shodiq Muhammad
El-Shodiq Muhammad Mohon Tunggu... profesional -

"Sering aku perhatikan, mereka berdebat bahkan kadang saling menghujat hanya karena beda sumber bacaannya" (Gus Mus)\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Burhanuddin Muhtadi: Kubu Jokowi Jangan Takabur!

2 Juni 2014   01:49 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:50 1568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Metro TV menghadirkan pengamat politik Burhanuddin Muhtadi dan Akbar Faisal sebagai tim sukses Jokowi-JK sesaat sebelum menayangkan secara live pengambilan nomor urut Capres-Cawapres hari ini, Minggu (01/06) di gedung KPU.

Sayangnya, Metro TV tidak menghadirkan salah satu anggota tim sukses Prabowo-Hatta sebagai penyeimbang, sehingga Akbar Faisal bisa dengan begitu leluasa ‘membombardir’ kubu Prabowo dan memoles serta mencitrakan kubu Jokowi yang seakan tanpa cela sedemikian rupa.

Melihat Akbar Faisal yang begitu membombardir kubu Prabowo, Burhanuddin Muhtadi berusaha untuk ‘menyeimbangkan’ arah dialog. Ia kemudian mengungkapkan hasil surveynya yang menyatakan bahwa negative campaign yang dilontarkan pihak-pihak tertentu kepada Prabowo tentang issu sebagai pelanggar HAM ternyata tidak berdampak sama sekali.

“Mohon maaf, saya harus mengatakan secara jujur bahwa issu tersebut tidak berpengaruh terhadap elektabilitas Prabowo”, paparnya.

Burhanuddin Muhtadi juga mengingatkan pada tim sukses Jokowi-JK agar mereka tidak merasa sudah menang. Sebab menurutnya ada beberapa orang di kubu tim sukses Jokowi-JK menganggap bahwa kubunya pasti menang dan sebenarnya pertempuran sudah selesai.

Menurutnya, popularitas Jokowi belakangan cenderung stagnan dan Prabowo justru mengalami kenaikan. Hal ini harus disadari dan diantisipasi oleh kubu Jokowi, sebab jika tidak, di menit-menit terakhir justru Prabowo bisa keluar sebagai pemenangnya, maka hal ini kemungkinan bisa menimbulkan keterkejutan yang luar biasa bagi kubu Jokowi-JK.

Jika kita pikir secara jernih, apa yang diungkapkan Burhanuddin di atas ada benarnya. Diakui atau tidak, kubu Jokowi selama ini selalu dicitrakan yang serba paling positif; paling bersih, sehingga ketika Mahfud MD mendukung Prabowo ia dibully habis-habisan karena lebih membela kelompok yang dikesankan negatif dan penuh kasus hukum.

Mereka seakan ingin memonopoli yang serba bersih, yang serba putih dan yang serba baik sehingga orang-orang yang berada di kubu Jokowi juga pasti putih, bersihdan baiksementara di kubu Prabowo pasti orang-orang yang bermasalah. Padahal di kubu Jokowi juga banyak orang-orang yang terjerat kasus hukum baik yang berkaitan dengan pembunuhan aktifis HAM Munir maupun pejabat yang koruptor. Mereka bukan lagi berstatus TERSANGKAtapi sudah TERPIDANA!

Ada baiknya kita semua merenung dan bertanya kepada nurani kita masing-masing dalam memilih Capres-Cawapres, agar kita juga tidak larut terjebak pada persaingan elitis yang cenderung menggerus sendi-sendi moralitas kita. Yang harus kita ingat bahwa tak ada orang yang sempurna, semua punya cela baik yang bersifat pribadi maupun berkenaan dengan kebijakan masing-masing Capres ketika menjadi pejabat.

Minggu, 01 Juni 2014

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun