Mohon tunggu...
El Salman Ayashi .Rz
El Salman Ayashi .Rz Mohon Tunggu... -

Seorang lelaki yang bercita-cita menjadi suami dan ayah yang baik untuk istri dan anaknya kelak

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tangisan Rembulan

1 September 2011   09:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:19 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Laju sinarnya membias wangi

ketika itu, semesta tanpa mahkota

Malam...........

Sesenggukan bersama gulita yang erat mendekap.

Denting angin

mengurai mimpi bersama sepenggal kata.

Ketika itu, Tangisan Rembulan tumpah kedalam bejana semesta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun