"lo tau ga gimana rasanya kehilangan orang yang lo cintai?"
"iya gue tau, tapi kan ga usah lebay gitu"
"jadi lo fikir status-status gue itu lebay?"
"emang, mau sampai kapan lo nulis status kalo lo yatim piatu, mau sampai kapan lo minta komen dari orang-orang, "sabar ya...." mau sampai kapan?"
"lo aja yang mikir begitu, sedikitpun gue ga ada maksud begitu."
"gak ada maksud lo bilang? bullshit lo."
"bonyok lo itu udah meninggal dua belas tahun yang lalu, ga sah meratapi, toh selama dua belas tahun itu hidup lo baik-baik aja"
"enak banget lo ya ngomongnya, apa perlu gue do'ain biar lo bisa ngrasain apa yang gue rasain?"
"apa maksud lo?"
"secara, bonyok lu masih ada, lo punya kakak laki-laki yang sayang sma lo, lo juga punya adik yang bisa lo manjain, lo ga pernah ngrasain jadi gue yang hidup sendiri tanpa keberadaan mereka yang lo punya."
"sendiri lo bilang? lo masih punya orang tua angkat lo, lo masih punya keluarga angkat lo, ga sah merasa jadi orang yang palingt menderita sedunia, harusnya lo bersyukur, lo bisa kuliah, sedangkan gue? SMA aja gue ga mampu."