Mohon tunggu...
HADI PURWADI
HADI PURWADI Mohon Tunggu... -

saya bukan siapa-siapa -- sebutir debu di alam semesta.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Maaf, Tuhan Sedang Masuk Angin

30 Desember 2011   12:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:34 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

BUMI

Pagi ini terdengar kabar mengejutkan. Tuhan masuk angin. Seluruh manusia di bumi -- untuk sementara -- dilarang berdoa dalam bentuk dan tujuan apapun. Puji-pujian, permohonan, atau sekedar berkeluh kesah semuanya dilarang. Demikian bunyi pesan singkat mat jibril -- malaikat tuhan urusan komunikasi penyambung lidah langit  & bumi. Dalam SMS-nya mat jibril juga menambahkan : "Larangan berdoa ini berlaku mulai hari ini sampai tuhan sembuh dari masuk anginnya. Wassalam. TTD mat jibril."

Kabar nyeleneh itu segera disebarluaskan ke seluruh penjuri bumi lewat corong-corong Masjid, Gereja, Kelenteng, Pura, Vihara, dan tempat-tempat ibadah lain yang lazim digunakan umat manusia untuk berdoa kepada Tuhannya.

Orang-orang tentu saja kaget bukan kepalang mendengar kabar miring itu.

"Iki karepe piye, to? Gusti Allah kok masuk angin. Ora nggenah tenan..." gerutu seorang penganut aliran kejawen sambil komit-kamit berusaha memadamkan kemenyan yang sudah terlanjur disulut.

"Tanda-tanda akhir jaman," gumam seseorang.

"Iya betul. Sesuai ramalan kiamat tahun 2012,"  seseorang yang lain menimpali.

"Bukan, bukan..." sanggah yang lain. "Ini bukan tanda-tanda kiamat, tuhan hanya kecapekan, maklum pekerjaanya semakin berat sekarang. Waktu manusia baru dua biji saja, tuhan sudah kerepotan menjaga Adam & Hawa agar tidak jatuh dalam lembah dosa, apalagi sekarang? Manusianya sudah 7 milyard. Bagaimana tuhan tidak gempor?"

"Mungkin tuhan sudah mulai menua..." kata yang lain lagi setengah berbisik. "Manusia kan sudah bergonta-ganti generasi, tapi tuhan kita masih yang itu-itu saja."

"Huss..." temannya menghardik. "Jangan bicara seperti itu, nanti kualat!"

Sepanjang hari ini semua manusia bumi sibuk bergunjing tentang tuhan mereka yang masuk angin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun