Mohon tunggu...
Ekti Mukhlisatun nisak
Ekti Mukhlisatun nisak Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dampak Pernikahan Dini dan Solusi Mengatasi Pernikahan Dini

24 September 2024   16:00 Diperbarui: 24 September 2024   16:01 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mengapa anak-anak saat ini menikah dini? Menikah muda, terutama di bawah umur, masih menjadi topik hangat di banyak belahan dunia, termasuk Indonesia. Fenomena ini menimbulkan banyak pertanyaan, salah satunya adalah: Pernikahan Dini. Ada banyak faktor yang saling terkait dan berkontribusi terhadap pernikahan dini. Beberapa faktor yang paling umum tercantum di bawah ini: 1. Faktor Ekonomi: Kemiskinan: Keluarga Orang-orang dengan kondisi ekonomi lemah memaksa anak perempuan mereka menikah dini untuk meringankan beban keuangan keluarga . Harapan Ekonomi: Beberapa orang tua mengharapkan perkawinan anak perempuannya akan meningkatkan taraf ekonomi keluarga melalui mahar dan dukungan dari keluarga suami. 

2. Faktor Sosial Budaya : Tradisi dan Adat Istiadat :  Di beberapa daerah, pernikahan dini dianggap sebagai tradisi yang diturunkan dari generasi ke generasi dan sulit diubah. Tekanan Sosial: Anak perempuan yang belum menikah pada usia tertentu sering kali terkena tekanan sosial baik dari keluarga, teman, maupun masyarakat. 

3. Faktor pendidikan: Tingkat pendidikan rendah: Anak perempuan dengan tingkat pendidikan rendah lebih besar kemungkinannya untuk menikah dini. Kurangnya kesadaran: Kurangnya pengetahuan mengenai dampak negatif pernikahan dini. Isu mengenai kesehatan reproduksi, hak-hak perempuan dan masa depan pendidikan juga menjadi faktor penyebabnya. 

4. Faktor Keluarga: Pernikahan Dini Orang Tua: Anak yang melihat orang tuanya menikah di usia dini, kemungkinan besar akan meniru pola ini. Perselisihan Keluarga: Perselisihan dalam keluarga dapat mendorong anak untuk mencari karir dalam pernikahan. 

5. Faktor Politik dan Hukum: Kelemahan Peraturan: Kurangnya penegakan hukum dan lemahnya peraturan mengenai pernikahan dini dapat mendorong pernikahan di bawah umur. Dampak negatif pernikahan dini: Dampak negatif Risiko kesehatan, putus sekolah, kekerasan dalam rumah tangga, 

 Solusi mengatasi pernikahan dini: Untuk mengatasi permasalahan pernikahan dini, perlu dilakukan berbagai pihak pemerintah, masyarakat, keluarga, dll. Solusi yang dapat dilaksanakan antara lain: 

Meningkatkan pendidikan: Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, khususnya bagi anak perempuan di daerah terpencil. Kesadaran: Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap dampak negatif pernikahan dini melalui kampanye dan edukasi. 

Penegakan Hukum: Penerapan dan penegakan hukum pernikahan dini yang ketat. Peningkatan Ekonomi: Meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga melalui program pemberdayaan ekonomi dan bantuan sosial. 

Memperkuat peran keluarga: Memberikan pendidikan dan dukungan kepada keluarga untuk menunda perkawinan anak perempuan. Pernikahan dini merupakan permasalahan kompleks yang memerlukan penyelesaian secara komprehensif. Dengan bekerja sama, kita dapat mencegah pernikahan dini dan memberikan kesempatan bagi anak perempuan untuk memiliki masa depan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun