Mohon tunggu...
Ekstrimis Tengah
Ekstrimis Tengah Mohon Tunggu... -

Menulis satu tahun cahaya sekali... \r\nKecuali menabrak objek yang menarik...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Virzha : Sebuah Pernyataan Tentang Yang 'Satu' (bagian 2)

20 Maret 2015   09:49 Diperbarui: 15 September 2016   07:51 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melanjutkan wawancara saya dengan Virzha tanggal 27 Februari tempo lalu. Beberapa saat sesudah acara rilis album 'Satu' di KFC Tugu Tani...

http://hiburan.kompasiana.com/musik/2015/03/04/album-perdana-virzha-sebuah-pernyataan-tentang-yang-satu-709956.html



Ternyata, mata seorang Virzha tidak se’sipit’ yang saya kira.  Matanya bisa sangat bulat, terutama saat berbicara tentang sesuatu yang sangat ia suka, yaitu musik. Itu yang saya amati pada sesi wawancara kemarin. Tapi buat penggemar yang belum pernah bertemu, pasti masih sulit membayangkan yang saya maksud.

Saat saya menulis terakhir di kompasiana, beberapa orang memberi komentar lewat media yang berbeda-beda. Ada komentar unik yang masuk, mempertanyakan kenapa saya mewawancara Virzha malam itu karena dia pasti sangat lelah sehingga menjawab pertanyaan-pertanyaan saya dengan nyeleneh…(?) Maka saya ingin menjawabnya disini : Pertama, iya, anda mungkin benar, dan saya sudah minta maaf untuk itu. Kedua, tapi di bagian mana 'nyeleneh'nya jawaban Virzha atas pertanyaan saya? Saya sendiri sebagai penanya tidak menemukan itu? Malah sangat puas dengan semua penjelasan beliau. Fokus, Virzha menjawab tanpa lama. Dengan bahasanya sendiri, bukan bahasa buku. Bukan jenius, tapi ‘jernih’, apa yang diucapkan hasil refleksinya sendiri.

Ternyata bahasa tulisan memang tidak bisa mewakili apa yang saya lihat. Karena itu kebetulan sekali, setelah merekam perbincangan selama kurang lebih 20 menit, batere kamera tiba-tiba habis, sehingga saya harus merekam wawancara selanjutnya dengan telepon pintar, yang mana memorinya pun hampir habis, terpaksa saya rekam pendek-pendek untuk menghemat, untungnya karena ringan bisa saya unggah dengan mudah di Youtube. Tapi mohon dimaklumi kalau rekaman jawaban ini memang sepotong-sepotong, dan tidak semua bisa saya unggah. Namun saya rasa ini sudah mewakili apa-apa yang ingin anda lihat, sisi lain seorang Virzha, yang seringkali mungkin hanya tampak petakilannya saja di TV, hehe…

1.Tentang personel The Beatles yang dikagumi dari segi musikalitas dan personalitasnya : Menurut Virzha dilihat dari lagu-lagu ciptaannya Paul Mc Cartney – komersil, John Lenon – pemberontak, George Harrison – sosok perdamaian dalam band…

https://www.youtube.com/watch?v=4vyph_t9F34

2.Tentang ‘the unhollly trinity of British hard rock & heavy metal’ di tahun 70-an, Led Zeppelin -Deep Purple - Black Sabath : Virzha banyak berkomentar tentang band idolanya Led Zeppelin yang patut ditiru oleh semua musisi dunia…

https://www.youtube.com/watch?v=vM6fWK3GGuA

3.Tentang musisi indie di Indonesia : menurut Virzha mereka adalah musisi-musisi yang tak ternilai harganya…

https://www.youtube.com/watch?v=_4imVclNJUc

4.Tentang musik electronik dan mempelajarinya : menurut Virzha untuk di karir solo-nya belum  membutuhkan…

https://www.youtube.com/watch?v=l_g8OOWECu0

5.Tentang pengaruh Inggris dan Amerika dalam bermusik : Menurut Virzha ia senang mengkombinasikan keduanya…

https://www.youtube.com/watch?v=APu4x38zR4M

6.Tentang lagu yang didedikasikan untuk wanita : Virzha bilang sejauh ini hanya untuk Tuhan…

https://www.youtube.com/watch?v=Bir8Qd_NK_U

7.Tentang keterkaitan pencapaian sejumlah materi dengan kebahagiaan : Virzha bilang ada kaitannya hanya sedikit…

https://www.youtube.com/watch?v=BYfPv9aEsDQ


1426570918491264016
1426570918491264016


Keren kan jawabannya? Pertanyaannya juga… Maklum bukan dari saya, hehe. Jadi itu adalah pertanyaan-pertanyaan dari dua orang devotees yang disampaikan ke saya waktu membaca tulisan pertama saya tentang Virzha. Mungkin mereka gemas melihat pertanyaan saya kurang bobot waktu itu... (hehe, maklum spontan).

Saya belum pernah menangis nonton video musik Virzha di Youtube, tapi saya pernah hampir menangis membaca pesan seorang penggemar Virzha ke saya. Ada dua devotees yang memberi tanggapan sangat serius waktu itu, mereka adalah penggemar berat Virzha dan mereka punya wawasan luas tentang musik, bahkan memberikan daftar panjang kepada saya (sadis!), berharap pertanyaannya disampaikan kalau-kalau saya wawancara Virzha lagi. Pertanyaan mereka sangat keren, membuat saya terlihat mengerti musik rock, hehe. Dan saya janji akan menyampaikan pertanyaannya kalau bertemu.

Dibawah ini adalah lanjutan wawancara dari pertanyaan-pertanyaan mereka. Karena masalah waktu, tidak semua pertanyaan bisa saya sampaikan. Wawancara kami sebetulnya sempat berpindah tempat ke luar. Berikut petikannya...


14265710371023618753
14265710371023618753


T : Apa arti wanita buat kamu?

J : Wanita, artinya yang udah aku percaya, atau udah jadi kekasih… Orang yang bisa dipercayalah… Saat kita susah dia ada dan saat kita seneng dia ada... Wanita itu curahan hidup… saat kita butuh keputusan, saat kita butuh penjelasan, saat kita butuh kasih sayang… itu sama dia.

T : Apa yang membuat kamu senang meditasi?

J :  Tenang aja. Karena dengan tenang kan mood kita jadi bagus. Itu aja sebenernya… Mood jadi bagus, bisa bikin karya yang bagus… Itu aja sih, gak ada hal-hal yang lain.

T: Tapi siapa yang menginspirasi?

J : Denger-denger dulu Beatles itu suka meditasi. Mereka pernah pergi ke India untuk meditasi. Tapi kalau aku coba ngelakuin hal itu… meditasi itu kan intinya ketenangan. Bukan ritualnya. Meditasiku itu yang penting tenang aja. Di ruangan yang tenang ga ada suara… aku bisa sampe ketiduran kadang-kadang, hehehe…

T :  Apa kamu suka sastra?

J : Suka. Selama itu bisa membuat karya aku menjadi baik, aku suka. Suka bangetlah dengan sastra, kata-kata sastra… Tapi aku engga suka baca. Aku lebih suka dengerin orang yang membaca... Iya lebih suka dengerin ‘kamu baca apa kemaren?’, ‘baca ini’, terus diceritain… karena gak cepet nangkep kalo baca, lebih cepet nangkep kalo dengerin…

T : Kamu terlihat sebagai orang yang bebas berekspresi. Tapi sejauh apa kebebasan yang ingin kamu rengkuh?

J : Sebebas mungkinlah bisa berekpresi. Ya tapi bebas yang ada batasan, maksudnya kita taulah apa yang baik dan mana yang gak baik. Kalo itu baik, ya bebas aja. Tapi kalo itu tidak baik, setidaknya dijauhi. Tapi bebas berekpresi itu kan artinya karya, kalo aku lebih ke karya… karya yang bebas. Bukan bebas dalam arti kata, ya… ada jurang masuk ke jurang, itu engga.

T : Pendapat kamu tentang lagu Imagine ciptaan John Lennon?

J : Kalo maksud John Lennon aku gak tau. Cuman yang jelas kalo menurut aku sih, lagu itu lagu perdamaian… Lagu tentang tidak mengkotak-kotakan apapun itu… tidak adanya permasalahan… jadi bayangkanlah, bayangkan… ‘imagine all of people…(nyanyi) ‘… bayangin kalau orang-orang itu menjadi satu, orang itu bersatu… Maksudnya ya bersatu dalam hal yang baik. Jadi kalo menurut aku ya itu, gak ada hal-hal lain di dalam situ… politik atau apa itu aku ga ngerti… Gak tau, kalo itu mungkin John Lennon yang tau. Tapi kalo menurut aku sih gak ada. Pokoknya lagu itu lagu perdamaian aja…

T : Karakter orang seperti apa yang bisa mempengaruhi keputusan kamu?

J : Yang tegas… Karena aku orangnya kadang labil… jadi butuh orang yang tegaslah. Tapi tegasnya yang bener, ya… kalo orang itu gak bener juga aku juga tau kok… Aku tau mana orang yang bener, mana yang gak bener… Jadi kalo bener aku ikutin, kalo engga ya engga.

Menarik semua jawaban Virzha. Tapi sebetulnya tujuan saya menulis tentang Virzha bukan buat orang mengharu biru. Justru kepingin orang bersenang-senang. Jadi setuju ya, dev? Dibuat seru saja… Kasih kejutan buat abangmu nih… Bikinin gerakan tari yang mudah diikuti banyak orang, semacam iklan ini tapi sesuai 'kaidah & norma' ya biar semua bisa ikut, hehe.. :

https://www.youtube.com/watch?v=t3icGdPG0uw

Atau dibuat acak macam Harlem Shake juga bisa… Atau biar jangan hanya terjangkiti virus dari luar melulu  dikasi unsur tari Saman juga boleh :D…  Dan Virzha, saya anggap saja di bawah ini sudah bentuk persetujuan anda...

https://www.youtube.com/watch?v=RIOC3kP5I1U


Akhirnya wawancara selesai, dan kami berpamitan. Tapi tiba-tiba saya baru ingat, “Virzha, saya lupa memotret kamu…!” Maka buru-buru kami mencari posisi, hanya dengan latar belakang tembok pembatas dan pencahayaan sangat minim dari lampu jalanan. Virzha bilang dia tidak bisa gaya, “Gimana, gimana?” Sebagai pengarah gaya dadakan saya pun beri jurus ampuh “Jangan bergerak…” Cepret! Cepret! Cepret! Konsep awal ingin menghasilkan foto yang terlihat natural, tapi karena efek bayangan di dinding hasilnyajadi  seperti yang anda lihat... supranatural? Hahaha… Dan multietnik kalau menurut saya. Ada yang mirip ketua genk Yakuza, ada yang seperti model keturunan Indian, dan yang terakhir di bawah ini malah mirip Che Guavara? Seru...

Semua foto di tulisan ini sebetulnya aslinya biasa saja. Saya foto dengan kamera semi otomatik, lalu saya transfer dan edit di telepon pintar saja. Lumayan kan? Siapa dulu modelnya… Paket komplit!


Salam.


14265717681291722954
14265717681291722954


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun