Sumba Pulau Ikonis: 100% Energi Terbarukan
Di Kamanggih, sebuah desa kecil di pulau Sumba yang indah, keberadaan sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro yang sederhana sudah sanggup mengubah kehidupan penduduknya secara radikal. “Seumur hidup, ini pertama kali saya mempunyai listrik”, kata seorang Ibu yang berusia 71 tahun dengan bangga.
Bagi Ibu ini dan bagi penduduk desa Kamanggih yang lain, memiliki akses ke listrik lebih dari sekedar terang dalam kegelapan. Akses ke listrik berarti kemandirian dan peningkatan ekonomi. Akses ke listrik berarti jalan keluar dari kemiskinan.
Rencana yang ambisius
Akses ke energi sebagai motor penggerak pembangunan: itulah tujuan inisiatif Pulau Ikonis yang sesungguhnya. Sebuah rencana yang berani dan ambisius untuk menunjukkan bagaimana penduduk dari sebuah pulau yang miskin dan terpencil bisa memajukan daerahnya sendiri yang difasilitasi oleh adanya pasokan 100% energi terbarukan. Dengan dukungan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, Organisasi Pembangunan Hivos memperkenalkan “Sumba Pulau Ikonis” pada tahun 2010. Semua kabupaten di Sumba, Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Pemerintah Provinsi segera bergabung dengan menandatangani perjanjian penting dimana mereka menyatakan komitmen untuk mewujudkan tujuan Pulau Ikonis ini. Pada bulan November 2012, sebuah organisasi internasional besar yaitu Bank Pembangunan Asia (ADB) turut bergabung untuk mempercepat realisasi inisiatif ini.
Tidak ada akses ke energi
Miliaran penduduk dunia tidak memiliki akses ke energi yang bisa diandalkan. Kebanyakan dari mereka tinggal di daerah pedesaan yang jarang penduduknya atau di pulau terpencil dengan sedikit atau tidak ada infrastruktur energi sama sekali. Sumba adalah salah satu contoh daerah terpencil seperti itu dan merupakan salah satu daerah termiskin di Indonesia. Mayoritas penduduknya yang berjumlah 650.000 jiwa tidak memiliki akses ke listrik. Hanya sedikit orang yang terhubung dengan jaringan listrik yang menggunakan generator diesel untuk membangkitkan tenaga listrik. Untuk penerangan, sekitar 70 persen penduduk menggunakan minyak tanah yang mahal serta menimbulkan polusi dan untuk memasak menggunakan kayu bakar yang sebenarnya sangat tidak baik untuk kesehatan.
Potensi yang belum tergali
Pada tahun 2010, hasil penelitian menunjukkan bahwa Sumba memiliki potensi sangat besar yang belum tergali untuk energi terbarukan yaitu dari tenaga air, angin, matahari dan biogas. Konsultan listrik KEMA menyimpulkan bahwa ada potensi tenaga angin luar biasa besar sehingga bila dikombinasikan dengan tenaga air, dapat menggantikan listrik yang dihasilkan dari tenaga diesel seperti yang saat ini digunakan, dengan biaya yang lebih rendah. Untuk listrik yang berada di luar jaringan, panel tenaga surya merupakan pilihan terbaik. Sedangkan jaringan yang berada di lokasi terpencil bisa menggunakan bermacam-macam kombinasi dari sumber energi terbarukan. Karena pertanian adalah sektor ekonomi utama di Sumba, jumlah ternak lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar biogas.
100 persen energi terbarukan
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, Hivos dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memutuskan untuk melanjutkan rencana yang berani. Bagaimana kalau membangkitkan listrik dengan sumber daya energi terbarukan yang tersedia melimpah, dan membangun pembangkit listrik-pembangkit listrik berskala kecil yang akan meningkatkan kualitas hidup penduduk lokal? Dengan cara seperti itu, Sumba bisa menunjukkan bahwa bahkan di daerah terasing seperti pulau-pulau yang terpencil atau pedesaan yang jauh, akses ke energi (yang diproduksi secara lokal) bagi semua orang dapat diwujudkan.
Ambisi bersama
Untuk mewujudkan tujuan ambisius seperti ini, kerjasama antara semua pihak yang terkait sangat penting. Karena itu inisiatif Pulau Ikonis ini merupakan sebuah kerjasama gabungan dimana semua anggotanya berperan serta dan saling melengkapi. Sebuah tonggak penting dalam kerjasama unik ini dicapai saat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral secara resmi mengambil alih tanggung jawab untuk mewujudkan tujuan proyek energi terbarukan di Sumba, pada bulan Februari 2013. Rencana ini sedang berjalan sesuai yang direncanakan dengan adanya roadmap bersama dan struktur gugus tugas yang lengkap. Dalam struktur ini, Hivos berperan sebagai sekretariat sekaligus pendorong yang independen bagi proyek pengadaan energi terbarukan di Sumba. ADB menyediakan bantuan dana dan teknik sebagai bagian dari program mereka yang berskala lebih besar untuk energi terbarukan di wilayah Timur Indonesia.
Masyarakat sipil dan sektor swasta
Masyarakat sipil adalah salah satu pihak penting dalam struktur proyek ini. Organisasi-organisasi seperti Yayasa Sumba Sejahtera, Yayasan Sosial Donders, Yayasan Alam Lestari dan Ibeka tidak hanya melaksanakan proyek-proyek biogas, irigasi dan tenaga air, tapi juga menjelaskan konsep energi terbarukan kepada pengguna akhirnya yaitu masyarakat Sumba. Untuk mencapai tujuan ini, dua stasiun radio, Vox Mundi dan Max FM juga terlibat dan mendedikasikan siaran mereka untuk Pulau Ikonis ini. Selain itu, sektor swasta Indonesia juga mulai terlibat dalam inisiatif ini. Bank BNI menyediakan dana untuk mendukung rumah tangga yang menggunakan biogas dan sedang menjajagi kemungkinan untuk berinvestasi dalam pembangkit listrik tenaga mikrohidro. Selanjutnya, Sewatama, salah satu perusahaan infrastruktur terbesar di Indonesia, juga sudah setuju untuk berinvestasi dalam proyek tenaga angin di Sumba.
Hasil awal: peningkatan taraf hidup penduduk
Iconic Island tidak hanya berhasil memperoleh dukungan luas tetapi langkah-langkah awal sedang dilaksanakan di lapangan yaitu meningkatkan taraf hidup masyarakat di Sumba. Dengan dukungan Hivos, IBEKA membangun pembangkit listrik tenaga mikrohidro di Kamanggih, yang merupakan milik masyarakat dan dikelola serta dirawat secara bersama-sama oleh penduduk desa. PLN telah berhasil mendistribusikan ribuan panel surya untuk rumah-rumah di Sumba dan Hivos telah memperluas program biogasnya ke Sumba. Tukang-tukang dan organisasi setempat dilatih untuk membangun dan memelihara digester biogas bermutu tinggi yang semakin banyak jumlahnya (saat ini sudah lebih dari seratus dan akan terus bertambah).
Realistis dan bisa diterapkan
Sumba Pulau Ikonis merupakan sebuah inisiatif yang baru, berani dan mendobrak tradisi, namun juga sebuah rencana yang sangat realistis dan bisa dilaksanakan. Kami percaya bahwa dalam satu dasawarsa mendatang, energi terbarukan akan membawa penerangan ke banyak rumah dan bangunan umum, akan mampu mendinginkan vaksin di pendingin pada fasilitas kesehatan, dan akan meningkatkan produksi pertanian dan membuka peluang baru untuk bisnis-bisnis berskala kecil. Sumba Pulau Ikonis akan menunjukkan bahwa akses ke energi adalah kekuatan pendorong penting bagi pembangunan. Kata kunci untuk Sumba sekarang adalah: perluasan, yaitu untuk mengubah Sumba menjadi contoh nyata yang layak ditiru bagi inisiatif-inisiatif serupa di seluruh dunia.
Sumber: Leaflet Sumba Pulau Ikonis
Ayo dukung Sumba sebagai Pulau Ikonis untuk Energi Terbarukan Pertama di Indonesia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H