Penduduk Indonesia hampir mencapai 250 juta jiwa. Data BPS Tahun 2014 mencatat Penduduk Indonesia 244,814,9 Jiwa yang ditulis oleh salah seorang kompasianer di Kompasian.com. Dari jumlah itu usia remaja sekitar 67 juta jiwa, jumlah ini cukup banyak. Program BKKBN mengenai Keluarga Berencan dengan motto "Dua anak Cukup", memang perlu diperhatikan dan dijalankan oleh sebagian besar keluarga di Indonesia.
BKKBN sebagai wakil pemerintah untuk menularkan program-program pemerintah menghadapi "Bonus Demografi", di masa akan datang. Untuk mengantisipasi ledakan penduduk di tahun-tahun mendatang maka pemerintah melihat usia generasi remaja cukup bisa mengendalikan laju pertumbuhan penduduk jika mulai saat ini direncanakan dengan baik oleh anak-anak muda kita. Remaja dan Mahasiswa yang berumur 10-24 Tahun harus ditanamkan kepadanya planning status berkeluarga setelah mencapai usia pernikahan pertama pada usia 20 tahun bagi perempuan dan umur 25 tahun bagi pria.
Bagi seorang pria menikahlah di usia 25 tahun jangan lewat dan jangan cari pekerjaan tetapi bukalah lapangan pekerjaan. Remaja harus berani merubah pola pikir yang selama ini setelah menuntut ilmu dan mampu bekerja maka yang ia lakukan adalah mencari pekerjaan. saat ini mestinya dirubah atau dibalik menjadi dapat Ijazah dari bangku kuliah misalnya langsung buka lapangan kerja, jadi bisa membantu banyak remaja lain diusia maksimal 24 tahun. Setelah berumur 25 tahun harusnya sudah menikah jangan tunda, kenapa begitu? ya, soalnya patokan umur manusia Indonesia kan produktifnya paling jauh umur 60 tahun, sudah mesti pensiun. Jadi saat nikah umur 25 tahun tersisa 35 tahun ke depan untuk dijalani bersama dengan keluarga, menikmati kebahagiaan dan segala konsekuensi berkeluarga.
Di tahun pertama pernikahan harus punya anak satu dan anak kedua paling lama harus lahir tahun kelima usia pernikahan, supaya 25-30 tahun ke depan anak-anaknya sudah menikah juga dan sudah mampu mempekerjakan orang, saat anak-ana sudah mapan, orangtua masih punya usia produktif sekitar sepuluh tahun, anak-anaknya pun sudah mandiri bahagia bersama orang tuanya. Memang kelihatannya gampang merencanakan tetapi berat menjalankannya, makanya tugas kita semua orang tua sekarang mengarahkan remaja saat ini untuk membuat Generasi ini merencanakan sendiri dan menjalankannya dengan komitmen dan tekat yang kuat, dengan berbagai cara.
Wahai para remaja rencanakanlah generasi "Dua lima", bersama "kodom dua lima". ha ha ha.Â
Â
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H