Yogyakarta, Kompasiana - Universitas Mercubuana Yogyakarta sukses menggelar Konferensi Internasional, Sosial Entrepreneurship tahun 2024 atau ICSE 2024, yang deselenggarakan secara resmi pada hari Jum'at (6/12/2024) secara daring melalui Zoom dan diikuti sebanyak 200 peserta dari berbagai kalangan. Acara yang mengusung tema " Fostering Collaborative Innovation To Accelerate Internasional Academic Achievement " ini berhasil mengumpulkan beberapa para akademisi, peneliti, serta praktisi dari beberapa negara untuk membagikan pengetahuan serta pengalaman dalam bidang kewirausahaan sosial. Tujuan utama dari adanya konferensi ini adalah untuk mendorong kolaborasi dalam menciptakan inovasi sosial yang berkelanjutan serta bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.
Kewirausahaan sosial saat ini semakin diakui sebagai salah satu solusi yang paling efektif untuk mengatasi berbagai tantangan global, mulai dari masalah kemiskinan sampai perubahan iklim. ICSE 2024 kini hadir sebagai sebuah platform yang guna membangun jaringan, dengan menjalin kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan pembuat kebijakan dari berbagai negara. Mempertukarkan pengetahuan, berbagi ide pandangan, pengalaman, dan best practice dalam bidang kewirausahaan sosial juga mendorong inovasi dengan merangsang lahirnya ide-ide kreatif untuk mengatasi permasalahan sosial saat ini.
Kegiatan ICSE 2024 kali ini menghadirkan Prof. Dr. Alimatus Sahrah, M, Si., MM dari Universitas Mercubuana Yogyakarta sebagai keynote speaker, yang mana beliau membagikan wawasan penting yang berkaitan dengan peran inovasi kolaboratif dalam mendukung pencapaian akademik internasional. Kegiatan ini juga menghadirkan lima pembicara dari berbagai negara, yaitu Dr. Mark Govers dari Maastricht University ( Nedtherlands ), Dr. B. Ian Arcega dari Copiz State University ( Philippines ), Ms. Nou Chanracha dari CamTech University ( Cambodia ), Prof. Handoyono Puji Widodo dari King Abdulaziz University ( Saudi Arabia ) serta Prof. Muhammad Ali, Ph.D dari University of California Riverside ( USA ).
Dalam konferensi tahun ini, beberapa akademisi dan praktisi membahas berbagai topik menarik, mulai dari aspek hukum kewirausahaan, dampak dari inovasi sosial, pemanfaatan teknologi untuk kemanusiaan, membahas tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), inklusi sosial dan pendidikan kolaboratif transformasi bisnis yang berbasis modal manusia.
Prof. Handoyo dalam paparanya juga menjelaskan bahwa pendidikan yang efektif harus bisa mengajak para mahasiswa untuk bisa berpikir kritis serta inovatif dalam menghadapi isu disosial.
"Pendidikan kewirausahaan sosial tidak hanya tentang teori, tetapi juga tentang bagaimana kita dapat mendorong mahasiswa untuk mengidentifikasi masalah dan merancang solusi yang berdampak," ujarnya.
Konferensi ini menjadi sebuah bukti nyata dari komitmen UMBY dalam mendorong mahasiswa untuk bisa ikut berkontribusi dalam menciptakan solusi atas permasalahan sosial yang ada. Pentingnya kolaborasi dan inovasi dalam mempercepat pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua. Diadakanya acara ini, diharapkan dapat menginspirasi para mahasiswa untuk bisa mengembangkan bisnis sosial yang inovatif serta berdampak positif.
Mari kita jadikan semangat kolaborasi yang terjalin dalam ICSE 2024 sebagai langkah awal untuk mewujudkan perubahan positif yang berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H