Kamu tampak murung. Senang sendirian.
Kisah indah dalam hidupmu tiba-tiba hilang.
Yang tersisa hanya kebencian, katamu.
Kau terus memikirkan kebencian itu.
Mengapa?
Kenapa?
Ada apa?
Tanyamu.
Perlahan-lahan kamu terperangkap pikiranmu sendiri.
Orang yang senang dengan kehadiranmu, kini tak ada duanya dengan mereka yang membencimu.
Mereka berpikir kamu menjauhinya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!