Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengurai Hujan

15 Mei 2017   09:21 Diperbarui: 15 Mei 2017   09:58 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 

Hujan...kini kembali menyapa
Rintikmu menjarum perlahan
Hempasan tetesanmu melambungkan anganku
Membuka jendela dunia silam

Hujan...alunan rintikmu bermelodi
Riuh rendah alunanmu memecah keheningan
Desir angin sore meniup perlahan rintikmu
Membasahi dedaunan yang mulai kering

Hujan...kini alam bersorak
Riang gembira menyambut kehadiranmu
Kini alam basah kembali
Sekian lama mengaduh kering kerontang

Hujan...dalam sayup sedu sedanku
Engkau hadir tunduk patuh pada Rabb kita
Tuk menyirami bumi segar kembali
Menghijaukan kembali pandangan mata

Ya Rabb...tiada terkira akan syukurku
Engkau kuasa atas segala sesuatu
Makhluk tiada daya dan upaya
Kan kusambut ratap rindu suara sang hujan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun