Pada saat merasa bahaya maka ia pun masuk ke dalam dekapan ibunya.
Rasa inilah yang nantinya akan menolong dirinya memperoleh teman dan bermain dengan mereka. Persaudaraan dan kasih sayang terhadap pasangan dan anak-anaknya kelak merupakan pengaruh lanjutan dari rasa memiliki yang dimulai dari rasa ketergantungan.
Perkembangan pada anak ini merupakan perintis watak berteman. Dengan begitu anak akan merasa jika ada kebutuhan dapat dipenuhi oleh temannya. Jika sepi ada yang diajak bercengkerama. Jika takut ada teman untuk saling melindungi. Padahal tidak berarti apa-apa. Namun rasa sudah ada dalam hati mereka.
Oleh karena itu rasa memiliki pada anak tidak boleh dianggap sepele. Rasa memiliki merupakan aspek terpenting dalam struktur masyarakat.
Anak akan mengembangkan rasa persahabatan dengan temannya, orang-orang terdekatnya serta lingkungannya. Termasuk hewan piaraan dan tumbuh-tumbuhan yang ditemuinya.
Anak akan mengembangkan kemampuan harapan dan kepuasannya. Ia akan mengembangkan rasa persahabatan dengan selainnya. Ia akan berpikir positif terhadap orang lain dan berharap kerjasama dengan mereka.
Ketika pandangannya terhadap masyarakat baik maka ia akan mengulurkan tangganya untuk membantu mereka. Dan mau berkorban demi mencapai tujuan itu.
Dan tentu saja masyarakat akan menganggapnya sebagai tumpuan harapan mereka.
Sebaliknya, bila rasa memiliki itu tertekan dan tidak termanfaatkan dengan benar, bisa jadi anak akan menyimpang dari perilaku seperti biasanya anak normal lainnya.
Kondisi di atas sangat besar ternyata dipengaruhi oleh pengalaman masa kecil mereka.
Rasa takut, khawatir, gelisah, dan tak percaya diri, malu, terasing, dan pada kondisi terburuk adalah ingin bunuh diri disebabkan perasaan rasa memiliki yang telah terkoyak dari dalam dirinya. Tentu saja ini adalah buah masa lalu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!