Anak itu heran, kenapa ibunya tidak sadar bahwa ia sangat memerlukan teman, atau pun sahabat. Mengapa dalam hal berteman saja ibunya begitu ketat.
Anak yang diceritakan di atas adalah anak laki-laki. Kebutuhan anak laki-laki bergaul di luar rumah memang lebih penting dari pada anak perempuan. Mengingat anak laki-laki nanti akan bekerja di luar rumah ketika sudah dewasa.
Teman saya yang lain juga pernah bercerita tentang anak juga. Namun kali ini anak perempuan.
Suatu ketika ia dikunjungi beberapa teman. Kebetulan ada sejumlah uang dalam dompet. Dengan uang itu ia bersama temannya belanja ke toko terdekat. Belanja makanan ringan saja.
Saat itu mereka hanya berdua. Ibunya kebetulan tidak ada di rumah. Pada saat mereka sedang menikmati makanan ringan tersebut, ibunya datang.
Ibunya marah besar pada anak perempuan itu. Ia sangat ketakutan dan tak menghiraukan perasaannya.
Mendengar perkataan ibunya dengan kemarahannya, temannya pergi. Ternyata tidak sampai di situ saja. Ibunya kemudian mendatangi sekolahnya dan mengatakan pada teman-temannya agar jangan lagi mengunjungi anaknya dan menghabiskan uang anaknya untuk jajan.
Maka temannya pun satu persatu menjauhinya. Kini ia sangat malu telah diremehkan oleh teman-temannya.
Sehingga sejak hari itu, ia menjadi perempuan yang pendiam, penyendiri, tak mau lagi berangkat ke sekolah."
Dua curhatan teman saya inilah yang menjadikan saya begitu berhati-hati dalam mendidik dan membimbing anak saya.
Jangan sampai saya sebagai seorang ibu salah langkah terlalu mengekang anak. Walau pun dalam hati kecil kekhawatiran terhadap pergaulannya dengan teman-temannya mungkin saja akan merusak dan memperngaruhi perilakunya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!