Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selamat Jalan Sang Perenda Diksi, Penyeruput Kopi

21 Januari 2021   13:43 Diperbarui: 21 Januari 2021   14:19 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. HMJI PPKn FIS UNM

Hari ini kusaksikan mentari sendu. Biasanya tersenyum manja berbedak ceria. Namun mengapa kali ini diam tertunduk bermuram durja. Angin berbisik lirih membelai dedaunan. Pohon akasia diam seribu kata. Ada apa gerangan?

Kutanya awan putih, sang kapas tipis penghias langit itu pun tak mampu bercerita. Lalu kutanya lagi sisa embun bertengger di ujung daun. Embun menghela napas lirih tak bergeming.

Belum habis tanda tanyaku, kepingan kabar mendobrak ruang telinga. Seluruh tubuh bergetar. Nadi seakan sudah tak berirama. Pikiranku limbung seketika .

Benarkah sang perenda diksi telah pergi? Beberapa saat aku kehilangan kata-kata. Kenapa pagi tak ingin berbagi sepenggal kabar? Setidaknya, ada rangkaian do'a yang bisa kubingkiskan saat melepas kepergianmu. Mataku tak henti berkaca.

Dek. Itulah yang sering kuucapkan setiap menyebutmu. Kau tersenyum khas. Aroma kopi dan diksi senantiasa direnda dalam untaian puisi indah, penghias beranda.

Terlalu indah kenangan yang pernah kita rajut bersama. Terlalu banyak canda yang menghiasi setiap mentari duduk di singgasana. Namun kali ini, tersisa cabikan-cabikan perih dalam rintih.

Dek Arman. Kusebut lirih namamu dalam rintihan do'a. Terimalah do'a-do'a tulus yang merimbun di sajadah panjang. Selamat jalan adikku. Selamat jalan perenda diksi, penyeruput kopi. Tenanglah di sisi terbaikNya. Bahagialah dipelukkan kasihNya. Namamu kan selalu terukir indah di sanubari.

(Sungai Limas, 21 Januari 2021)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun