Bahasa yang saya gunakan pada judul kali ini bagi anak muda pasti akan dianggap jadul. Yang mereka kenal hanyalah ghosting, lebih keren katanya. Kebarat-baratan, modern, dan gaul. Apa mau dikata. Beda generasi beda tradisi.
Bermula dari curhatan seorang teman dalam obrolan WA. Saya mulanya kaget tak biasanya ada foto seseorang yang dikirim diiringi sebuah pesan yang berbunyi, "Kau mengenal orang ini?"
Dengan bertanya-tanya dalam hati sambil menebak apa yang diharapan dari keterangan saya. Maka beberapa pertanyaan pembuka pun terikirm.
+ Memangnya kenapa dengan orang ini?
- Baru kenalan tadi, orangnya seperti apa?
+ Kalau bisa cari kenalanan lain saja
- Memangnya ada apa?
+ Reputasinya jelek dahulu. Pokoknya cari yang lain saja.
Percakapan panjang pun terjadi. Intinya dia berusaha mengorek keterangan tentang orang itu. Saya berusaha tidak membuka aib. Bagi saya aib orang diceritakan kembali sama halnya dengan memakan bangkainya. Jadi dengan berbagai alasan saya menolak membuka informasi yang saya ketahui.
Gigih saya menutupi, ternyata lebih gigih lagi dia mengoreknya. Berkali-kali obrolan saya pindahkan ke topik lain, tetap saja ujungnya kembali ke pokok persoalan yang sama. "Orang itu seperti apa?"