Di Januari yang terlahir kembali, arsiran waktu telah dimulai, hadirkan remah-remah warna baru. Perjalanan kembali dimulai. Layar bersiap labuh mengarungi samudera kehidupan. Menantang ombak ujian garang menghadang.
Di Januari yang terlahir kembali, ada banyak luapan rasa yang ingin dititipkan pada purnama setia menggamit mimpi. Salam hangat disampaikan pada taburan bintang penghias langit.
Di Januari yang terlahir kembali, ingin membungkus luka mengganti senyum yang tersaji di meja canda tawa. Menukar lara dalam wadah perenungan, karena kita sering lupa pada larik-larik do'a yang harus dilantunkan di himpunan angka-angka.
Di Januari yang terlahir sudah, pecahkan iri dengki dalam air kesadaran diri. Tancapkan kelapangan hati pada tonggak jati diri, karena kita sering terbius pada topeng-topeng penari lincah di atas panggung keburukan.
Songsong mentari pagi pada Januari yang terlahir kembali, di hari Jum'at. Penuh rahmat. Luruskan niat. Do'a hangat terus terpanjat.
(Sungai Limas, 1 Januari 2021)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H