Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

2020 yang Kian Menua

30 Desember 2020   06:25 Diperbarui: 30 Desember 2020   06:55 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: pixabay.com

Nampan perpisahan telah kau suguhkan Dilengkapi lembaran catatan masa silam sebagai pengingat
Berteman aroma kopi kesedihan
Namun inilah kenyataan

2020 kian menua
Seiring penggalan hari
Menghitung detakan menit
Menunggu ujung detik

Ada segumpal ragu coba diurai
Pada tiap anak tangga hitungan detik
Tiap cerita jadi sejarah
Tertulis indah di prasasti bisu
Sungguh aku kehilangan kata-kata

2020 yang kian ringkih
Debu perjalananan pun kian tipis
Terkikis oleh bebatuan sunyi
Waktu pun telah terpilin sendu
Pada serbuk kalender usang
Biarkan ia melumat sedih
Membungkus tangis

2020 yang kian menua
Biarkan melegenda
Dalam deretan alenia
Beranjak tinggalkan durja
Meski takkan lagi bersua
Untuk selamanya

Pada sebongkah malam yang renta
Ada rajutan asa yang akan dikalungkan
Pada Januari yang segera lahir
Do'a yang tak putus
Niat yang tulus

Sambutlah mentari besok hari
Nikmati aroma kopi kesyukuran
Tebar jejak jejak kebaikan
Pada pasir pasir perjalanan
Ridho Tuhan kan mengiringi

(Sungai Limas, 30 Desember 2020)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun