Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berpayung Daun Pisang

26 April 2020   21:30 Diperbarui: 26 April 2020   21:20 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Blog Balibalik - Overblog Blog sur Bali - La feuille de bananier et la cuisine balinaise ...


Berpayung Daun Pisang

Hanya ada
Dalam hujan deras
Basah karena bahagia
Bisa bersama
Sekali semustawa
Kau tersenyum
Aku juga
Bagaimana?

Kita jalan?
Tak mengapa basah
Hanya basah
Lupa resah
Rindu terbasuh sudah
Bersama
Pulang ke rumah kecil di ujung gang
Tempat kita menanam padi
Tempat kita mendidik anak-anak
Dengan senang
Hanya daun pisang
Jadi payung sebagai hantaran
Menyongsong esok
Yang lebih menghangatkan

(Sungai Limas, 26 April 2020)

Semustawa -- sekali seumur hidup (bhs Banjar hulu)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun