Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pengetuk Palu

11 April 2020   22:05 Diperbarui: 11 April 2020   22:05 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Liputan6.com Ditjen Haki Minta Logo Ini Tak Kembali Jadi Merek Dagang - Bisnis ...


Pengetuk Palu

Palu jadi penentu
Di tangan hakim palu
Palu jadi hukum
Berpalu-paluan

Pesakitan
Berpalu-palu
Pelaku dan korban
Bingung penuhi otak
Berpalun-palun
Antara kebenaran
Antara kesalahan
Antara adil
Dan keadilan

Adalah undang-undang
Berpalut rapat
Di atas meja
Di bawah laci
Tangan-tangan kecil menyusun
Lembaran arsip dengan palu punggung

Dan terakhir
Palu pun diketuk

Air mata jatuh deras jadi peluh
Atau
Senyum bahagia dalam sujud syukur
Entahlah mereka itu siapa?

(Sungai Limas, 11 April 2020)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun