Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tangan yang Bersemayam

7 April 2020   20:20 Diperbarui: 7 April 2020   20:27 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hai-Online.com - Grid.ID Vietnam Kini Punya Jembatan yang Ditopang oleh 'Tangan Raksasa' - Hai

Tangan yang Bersemayam

Telah datang
Tangan-tangan raksasa
Menggenggam kepala manusia
Dalam bentuk kalimat memikat
Memberikan janji selamat

Aku kasih ingat,
Umpat kailku adalah jangkrik sekarat
Dari kepala
Pancing masuk menembus
Di tengah-tengah dua mata
Kekejaman dianggap biasa

Untuk ditukar ikan besar
Jangkrik meringkik tergantung
Tak berdaya
Pasrah karena tak kuasa
Jangkrik menemui takdirnya

Adalah kita
Dua tangan menggenggam kekuasaan
Dua kaki berdiri tak pernah beringsut sama sekali
Mundur malu pada keluarga
Maju kepala-kepala hancur menemui nasibnya

Mau jadi penantang?
Kita akan kalah sebelum peperangan di mulai
Raksasa telah bersemayam dalam hati
Jauh sebelum kita menyadari

(Sungai Limas, 7 April 2020)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun