Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Gerimis Jadi Penyiram

7 April 2020   15:49 Diperbarui: 7 April 2020   16:07 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
NusantaraNews | Setiap Gerimis Jatuh


Gerimis Jadi Penyiram

Panas siang tadi berangsur berkurang
Gerimis senja telah datang
Menyirami panasnya hati yang gersang
Pada Yang Kuasa,
Terima kasih terpanjatkan

Dalam tengadah beribu harapan terpanjatkan
Ampunan atas segala kesalahan
Menatap panasnya terik sambil berisik
Hingga mentari dianggap membakar dan memanasi
Hati

Wahai hujan
Deraslah sekarang
Basahi basahlah hati
Damai rasa damailah hati
Terimalah permohonan kami

(Sungai Limas, 7 April 2020)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun