Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Lapar yang Semakin Lapar

6 April 2020   09:18 Diperbarui: 6 April 2020   09:15 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pixabay Mulut Lebar Pangeran Katak - Foto gratis di Pixabay


Lapar yang Semakin Lapar

Aku mencoba menyediakan makan
Lapar yang kau bawa
Katanya mampu menelan gunung
Hausnya tak cukup air seisi danau
Butuh lebih banyak kalimat
Untuk membuatmu kenyang

Mungkin,
Apa yang kau pinta tak mampu aku sediakan
Tanganku masih gemetaran
Menuliskan pesan
Jangankan membuatmu kenyang
Ke luar dari lapar saja keringatku habis terkuras karenanya

Lumbung padi sudah kau genggam
Kosong telah habis dibagi-bagi
Dalam kalimat panjang berseri-seri
Setelah habis kau minta lagi
Benar!
Aku sudah tak sanggup memberi

(Sungai Limas, 6 April 2020)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun