Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Jangan Pernah Khawatir Lagi

5 April 2020   21:10 Diperbarui: 5 April 2020   21:23 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Jangan Pernah Khawatir Lagi

Aku ingin mengajakmu bercanda
Derai tawa dalam derasnya hujan dan petir yang menyambar
Katamu, kau sanggup menggenggam mega
Ketika senja sedang bersahabat
Kita sama-sama duduk di ujung pelagi
Di kaki gunung sambil mencandai tenggelamnya matahari

Betapa indah waktu itu
Merah pipimu kala tersipu,
Padahal aku hanya ungkapkan rasa
Sambil melemparkan batu tipis di tengah danau
Kita hitung jumlah loncatannya
Kalau genap berarti kau bahagia
Jika ganjil berati kita sedang berduka

Apa hubungannya?

Kita tak pernah mempermasalahkan ganjil dan genap waktu itu
Semuanya lenyap tersapu manisnya senyummu

Lalu tiba-tiba saja canda hilang entah ke mana
Tak ada lagi hujan, pelangi, dan mega

Senja merah jadi hal yang begitu menakutkan
Petir yang menyambar kau anggap pupusnya harapan

Apa hubungannya?

Bukankah jarak tak mungkin mampu memisahkan?
Bukankah pelangi dan kaki bukit hanya ilusi jarak di mata kita?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun