Kelereng Menggelinding di Tanah Lapang
Kelereng mulai aku gelindingkan
Di tanah lapang
Ada tiga lobang
Lobang pertama
Berisi kesetiaan
Lobang ke dua
Berisi kecintaan
Lobang ke tiga
Berisi kerinduan
Semua lobang menanti untuk dimasuki
Tangan-jangan nakal menahan
Mencari kenikmatan sendiri
Kemudian membuat lobang sendiri
Lobang pertama
Berisi pengkhianatan
Lobang ke dua
Berisi kecemburuan
Lobang ke tiga
Berisi kebencian
Hatinya berdebar
Ketakutan membuatnya melakukan kesalahan
Tangan kiri menggelindingkan kelereng
Tangan kanan menggelindingkan juga
Pada arah yang berlawanan
Kesetiaan memenangkan pertarungan
Kecemburuan merebut sisanya
Lobang lain segera ditutupi
Semua kelereng ia ajak berlari menjauhi
Kini tersisa sepi
Banyak lobang tak terisi
Merana menanti kelerang yang telah pergi
Sementara kelereng bingung mencari tuan
Yang membuatnya nyaman
(Sungai Limas, 26 Maret 2020)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H