Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Momentum

22 Maret 2020   21:40 Diperbarui: 24 Maret 2020   23:35 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Membangun Momentum (sumber gambar: pixabay.com/congerdesign)


Bola digelindingkan
Bola pun memantulkan
Satu kata diucapkan
Kalimat panjang balasan
Sebuah pertanyaan
Seratus jawaban
Sekali cinta diucapkan
Rindu bertalu dalam kesedihan

Berdiri jarak-jarakan
Satu meter di depan
Satu meter di belakang
Satu meter kiri kanan
Engkau di tengah-tengah sendirian

Memantul-mantulkan
Saling tular-tularan
Dalam ketakutan
Saling takut-menakutkan
Apalagi yang kurang
Berusaha mati-matian

Momentum memainkan peran?
Kamu yang ada di sana
Aku yang ada di sini
Kita saling sembunyi
Hindari komunikasi

Kemudian akan melupakan?
Momentum tak pernah keterlaluan

(Sungai Limas, 22 Maret 2020)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun