Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Pagi yang Terlupa

17 Januari 2020   08:25 Diperbarui: 17 Januari 2020   11:59 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetes embun membasahi     Dedaunan hingga pucuk               Angin menampar
Dingin

Tak terdengar nyanyian burung
Kokok ayam bersahutan
Telinga seakan tuli
Kesibukan merajai

Apa gerangan yang kau cari
Lari mengejar fatamorgana
Popularitas mengantui
Menyesakkan dada

Dini hari sudah bekerja
Tersisa sketsa pagi
Sunyi tak bertuan
Hingga terlupa

(Sungai Limas, 17 Januari 2020)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun