Kai Adul tutuhaan orang kampung kami. Jadi kesah bila malam lambat ditunggui. Acara hajatan bemandi-mandi. Atawa ada orang mati.
Terjemahan dari bahasa Banjarmasin
Bakul Purun Kakek Adul
Kakek Adul, kerjanya tukang cari daun teratai di sawah yang banjir (Seperti danau) (daun terarai biasanya di daerah Hulu Sungai Utara digunakan untuk membungkus macam-macam, termasuk kue jajanan, ikan, sayuran, tahu, tempe. Menggantikan kresek plastik) Selepas salat subuh pasti keluar rumah menuju danau/sawah. Saking sibuknya perahu bocor jarang ditambal. Dibiarkan begitu saja. Tak pernah kenal hujan ada embun dingin.
Kakek Adul paling tua usianya di desa sebelah. Sejak dahuli rajin ibadah. Setiap berjamaah subuh selalu paling depan. Di belakang imam.
Lebih sering menginap di danau di tengah sawah. Tanpa diminta kerjanya membuka dan menutup irigasi dekat gubuknya. Ketika banjir datang sering terpal atap pondoknya berubah fungsi menjadi perahu buat kai Adul. Mengarungi banjir hingga ke tepian. (Kebiasaan di daerah ini. Jika musim hujan, sawah berubah jadi danau. Bila kemarau baru bisa digunakan untuk menanam padi dan palawija.)
Kakek adul sungguh bersyukur. Masih ada teratai yang tumbuh subur. Jadi di samping daunnya berguna buat penghasilannya. Batang bunga teratai sungguh nikmat dijadikan sayur. Di sayur santan dengan ikan sepat kecil. Walau hanya dengan garam dan asam. Biasanya nasi satu wadah besar bisa habis dimakan.
Kakek Adul sering menangis. Usia paling tua ternyata sungguh menderita. Tak punya teman sebaya lagi. Tak ada teman sepermainan untuk bercanda. Setiap saat selalu ingat kematiannya. Baginya usia tak akan memberi tanda. Kapan saja mungkin ajal menjemput.
Bakul purun kakek Adul tak pernah kosong. Bila berangkat berisi daun palilak yang dijual. Pulangnya dibelanjakan beraneka kue jajan dan keperluan. Ketika ketemu anak-anak di jalan. Siapa saja yang menyapanya pasti dapat hadiah makanan dari kakek Adul. Anak-anak selalu menanti kakek Adul lewat.
Bagi masyarakat Hulu Sungai Utara, kakek Adul adalah lambang legenda. Jadi cerita ketika malam. Ketika anak-anak susah tidur. Diceritakan turun temurun tentang perilaku kakek Adul yang terpuji. Suka menolong. Rajin ibadah. Dermawan walau hidup dalam kemiskinan.
Selain itu, cerita kakek Adul juga sering jadi bahan cerita pada saat akan ada acara perkawinan, upacara mandi-mandi. Atau ketika tunggu mayat apabila esok mayat tersebut baru dimakamkan.
(Bakul purun = tas terbuat dari batang purun. Sejenis dengan tas yang terbuat dari rotan dan bambu yang di potong tipis dan dianyam)