Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepenggal Waktu

29 Desember 2019   19:26 Diperbarui: 29 Desember 2019   19:27 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Moedah.com Jam Dinding Besar/Rasaksa -- DIY Giant Wall Clock ELET00660 80 ...

Detik berlalu tak terasa, meninggalkan berjuta jejak kenangan mewarnai sukma. Lautan masa silam sudah tak bisa diselam kembali, tinggal tepian waktu yang harus diraih.

Kini hanya tinggal sepenggal waktu. Kau hitung kenangan kembali disela remah senja. Bergelayutan sketsa demi sketsa pahit manis kehidupan diruang sukmamu. Ingin mengahapus, namun tiada berdaya.

Mengisi sepenggal waktu di ujung tahun, merayakan segenggam renjana pada seuntai senyum tulus memaku asa. Binar matamu mengisyaratkan siap jemput selaksa sketsa baru kehidupan.

Diantara siluet senja dan deburan ombak, coba mencabik kenangan pahit. Tangan tengadah ucapkan seuntai do'a. Dalam sepenggal waktu tersisa, berpacu menanti detik jam berganti. Harapan baru dinanti, dan Tuhan akan meridhoi.

(Sungai Limas, 29 Desember 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun