Telunjuk itu mengarah ke atas
pada menara stasiun cuaca.
Sebentar lagi roboh
tak berfungsi seperti biasa.
Panas siang di atas normal,
dingin malam gigilkan badan.
Awan mendung datang
lalu hujan badai mengiringi.
Banjir jadi musibah negeri,
antisipasi hilang kendali.
Bagaimana mungkin
terjadi dan terjadi lagi.
Para insinyur sembunyi.
(Sungai Limas, 30 Oktober 2019)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!