Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Siang Tak Lagi Terang

5 Oktober 2019   10:38 Diperbarui: 5 Oktober 2019   11:08 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siang Tak Lagi Terang

Kini siang hampir tak lagi terang
Susahnya menatap awan
Lelahnya tarikan napas penghabisan
Gontai langkah kelelahan

Tak cukup kuat bertahan
Himpitan batang berjalan
Timpaan atap berat
Leburkan sendi sumbat kulit ari

Keringat terpendam
Desah tercekat
Hingga deman sekujur tulang
Sakitnya tak alang kepalang

Kapan kembali seperti biasa lagi
Malam yang bertabur bintang
Pagi cerah dengan nyanyian
Dan siang asyik bercanda dengan dahan

Ya Allah,
PadaMu hadapan diarahkan
Tunduk tajkub dihaturkan
Pasrah mohon ampunan, semoga dikabulkan

(Sungai Limas, 5 Oktober 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun